5 Material Atap Rumah yang Ramah Lingkungan, Apa Saja?

JAKARTA, KOMPAS.com - Atap adalah bagian integral dari sebuah rumah dan bangunan. Atap berfungsi melindungi rumah dari elemn luar seperti paparan panas matahari, angin, hujan, dan benda apa pun. 

Tanpa atap tentu rumah tidaklah lengkap dan akan menemukan banyak kendala. Begitu pun kondisi dan material atap rumah yang tidak aman bisa mendatangkan sejumlah dampak buruk, baik kesehatan untuk orang-orang di dalamnya maupun lingkungan. 

Baca juga: Jangan Tunggu Ambruk, Ini 6 Tanda Perlu Mengganti Atap Rumah Segera

Sayangnya, kenyataannya kita gagal mencapai keseimbangan antara pembangunan dan keberlanjutan. Karena itu, perlu memilih material atap rumah yang ramah lingkungan dan berkelanjutan di bidang konstruksi.

Material atap rumah yang ramah lingkungan tentu memberikan sejumlah manfaat seperti mencegah penyakit pernapasan dan menghemat listrik.

Berikut daftar material atap rumah yang ramah lingkungan dilansir dari My Decorative, Rabu (3/8/2022). 

Baca juga: 5 Tips Mencegah Pertumbuhan Lumut dan Jamur pada Atap Rumah

Atap putih 

Shutterstock/Radovan1 Ilustrasi atap rumah putih atau white roof.

Karena putih memantulkan sinar matahari dengan sangat baik, itu membuat suhu bagian dalam rumah lebih dingin sehingga bisa mengurangi penggunaan AC dan menghemat tagihan listrik. 

Hal inilah yang membuat atap putih menjadi pilihan material atap rumah yang ramah lingkungan. 

Baca juga: 8 Tips Mengatasi Kebocoran Atap Rumah 

Atap sirap daur ulang

Atap sirap daur ulang atau recycled shingled roof adalah alternatif atap yang ideal. Atap rumah ini tidak pernah ketinggalan zaman dan selalu memberikan tampilan estetika pada rumah, dari sirap yang mahal hingga buatan.

Sirap daur ulang terbuat dari serat kayu, plastik, karet, dan bahan lainnya. Jika memiliki anggaran terbatas untuk memilih sirap yang mahal, pilihlah yang daur ulang, yang terjangkau dan ramah lingkungan.

Material atap rumah yang ramah lingkungan ini juga memiliki umur lebih dari 50 tahun dan menggunakan produk limbah sehingga mengurangi jumlah keseluruhan limbah.

Baca juga: Atap Rumah Berlumut dan Berjamur? Ini Penyebabnya

Atap logam atau standing seam metal roof

Shutterstock/eleonimages Ilustrasi atap rumah berbahan logam.

Atap rumah ini terbuat dari bahan daur ulang, yang mengurangi pemborosan skrap dan menjadikan bahan tersebut sebagai pilihan material atap rumah yang ramah lingkungan. Atap logam dapat bertahan selama lebih dari 50 tahun dan tahan api.

Bagi orang yang tertarik menampung air hujan untuk berkebun sepereti menyiram tanaman, atap logam adalah alternatif sempurna.

Baca juga: 5 Inspirasi Atap Rumah Datar untuk Hunian yang Multifungsi dan Estetik

Atap hijau

Ketika berbicara tentang bahan ramah lingkungan, pilihan lain adalah atap hijau atau green roof. Atap rumah hijau memberikan banyak manfaat, salah satuny pendinginan internal. Ini membantu di daerah perkotaan dalam memoderasi efek panas serta mengurangi limpahan air hujan yang menghasilkan pendinginan dan isolasi tambahan.

Untuk orang yang tinggal di daerah metropolitan, atap hijau adalah pilihan sempurna. 

Baca juga: Tips Merawat Atap Rumah agar Tetap Baik dan Tahan Lama

Atap bergelombang 

Selanjutnya, material atap rumah yang ramah lingkungan adalah atap bergelombang atau corrugated roofing. 

Atap rumah ini sangat tahan lama dan bertahan di atmosfer paling keras. Teknologi canggih telah membuatnya ramah lingkungan. Atap bergelombang mempunyao berbagai warna, gaya, dan desain. Selain itu, pemasangan atap ini cukup mudah karena bahannya yang ringan.

Pelestarian lingkungan perlu dilakukan untuk meninggalkan hari esok yang lebih baik bagi generasi berikutnya. Salah satu langkah pertama memulai bisa dengan memilih atap rumah yang ramah lingkungan.