Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Kotor dan Berantakan Bikin Sulit Tidur, Betulkah?

Kompas.com - 29/07/2022, 19:10 WIB
Aniza Pratiwi,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tugas membersihkan rumah seperti tak ada habisnya, dari meja yang berantakan, tumpukan cucian, piring kotor di wastafel, dan mengepel lantai. 

Tak jarang, hal ini membuat beberapa orang menunda pekerjaan. Namun, menunda-nunda tugas pembersihan hanya akan membuat pekerjaan semakin besar dan lama, bahkan mengganggu kualitas tidur. 

Baca juga: 5 Cara Menciptakan Dekorasi Kamar Tidur Minimalis

Dilansir dari Better Homes and Gardens, Jumat (29/7/2022), menurut sebuah survei yang dilakukan CPAP, sebuah perusahaan produk terapi tidur, rumah yang berantakan bisa menjadi penyebab masalah tidur. 

Jajak pendapat tersebut menanyakan kepada 1.000 orang Amerika Serikat tentang bagaimana kebiasaan membersihkan rumah dapat mempengaruhi kualitas tidur mereka dan tetap berpegang pada jadwal pembersihan yang teratur.

Sementara hanya 26 persen dari individu yang menggambarkan diri berantakan melaporkan merasa puas dengan tidur mereka. Orang yang terbiasa bersih sekitar dua kali lebih mungkin untuk mendapatkan kualitas tidur yang baik. 

Baca juga: 7 Hal yang Bisa Mengganggu Energi Positif di Kamar Tidur

Ilustrasi kamar tidur bergaya Skandinavia. Shutterstock/Antoha713 Ilustrasi kamar tidur bergaya Skandinavia.
Kebersihan memiliki hubungan dengan tidur. Pasalnya, kamar tidur yang kotor dan berantakan dapat menyebabkan stres dan beberapa masalah waktu tidur.

Mayoritas responden survei, termasuk sekitar 80 persen dari orang yang bersih dan lebih dari setengah individu yang berantakan, mengatakan bahwa mereka merasa cemas ketika rumah berantakan.

"Ruang yang bersih memberi tahu pikiran kita bahwa tidak perlu khawatir dan karenanya dapat dengan tenang ke dalam tidur yang nyenyak," kata Christine Lawler, pakar tidur di The Peaceful Sleeper. 

Baca juga: 4 Warna Cat yang Dapat Membuat Tidur Lebih Mudah dan Nyenyak

Lawler mengatakan, ketika dikelilingi kekacauan, semuanya akan terasa kacau dan lebih sulit bagi otak untuk tenang. "Kita secara biologis terhubung untuk memproduksi bahan kimia untuk membuat kita tetap terjaga jika kita dikelilingi kekacauan." 

Untuk mengubah kamar tidur menjadi lingkungan tidur yang ideal, Lawler menyarankan fokus pada area langsung di sekitar tempat tidur.

"Hal terbaik yang dapat dilakukan adalah merapikan nakas, lantai di samping tempat tidur, dan perabotan apa pun yang dimiliki yang berada di seberang tempat tidur Anda," imbuhnya. 

Baca juga: 5 Warna Cat yang Harus Dihindari di Kamar Tidur Anak 

Mencuci seprai

Ilustrasi seprai.SHUTTERSTOCK / Andriy Blokhin Ilustrasi seprai.
Selain membersihkan kekacauan, mencuci seprai secara teratur juga dapat membuat Anda memperoleh tidur lebih nyenyak.

Menurut survei yang dilakukan SleepJunkie, sebuah situs web yang melaporkan kesehatan tidur, mereka yang mencuci seprai lebih teratur melaporkan kepuasan tidur lebih tinggi, 

Mereka rata-rata mencuci seprai setiap 12 hari pemakaian. Jumlah ini masih di atas jadwal mencuci mingguan yang direkomendasikan. 

Namun, mereka yang mengaku sangat tidak puas dengan tidurnya membutuhkan waktu rata-rata 19 hari untuk mencuci seprai. 

Baca juga: 4 Cara Mengatasi Seprai yang Kusut Saat Menggunakan Mesin Pengering

Menunda mencuci seprai dapat memiliki dampak signifikan pada seberapa baik Anda tidur serta membuat lebih tenang dan nyaman ketika menggunakan seprai yang baru dicuci. 

Selain itu, merapikan tempat tidur setiap hari dapat membantu lebih mudah beristirahat.

"Meski tidak selalu menyembuhkan semua masalah tidur, tempat tidur yang rapi dapat membuat Anda merasa lebih tenang, terkendali, juga membantu otak mengasosiasikan tempat tidur dengan ketenangan," ujar Lawler. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com