JAKARTA, KOMPAS.com – Salah satu alasan orang menanam tanaman herbal di rumah adalah bisa dimanfaatkan untuk memasak dan sebagai bumbu dapur sehingga menghemat pengeluaran.
Kendati demikian, kesegaran tanaman herbal yang baru dipetik bisa hilang jika tidak disimpan dengan benar.
Baca juga: 7 Tanaman Herba yang Cocok Ditanam di Pot, Apa Saja?
Disadur dari Hunker, Kamis (30/6/2022), cara penyimpanan tanaman herbal bergantung pada jenis tanaman, yakni tanaman herbal lembut dan keras. Sebab, keduanya memiliki teknik penyimpanan yang berbeda.
Misalnya, tanaman herbal lembut memiliki daun dan batang yang lembut serta halus. Varietas ini memiliki kadar air lebih tinggi daripada tanaman herba keras.
Beberapa contoh tanaman herbal lembut adalah ketumbar (Coriandrum sativum), peterseli atau parsley (Petroselinum crispum), dan selasih atau basil (Ocimum).
Baca juga: Cara Menanam Tanaman Selasih dari Biji dengan Media Hidroponik
Kemudian tarragon (Artemisia dracunculus L.), lemon balm (Melissa officinalis), mint yang mencakup pepermint dan spearmint, dan adas sowa atau dill (Anethum graveolens).
Sedangkan tanaman herbal keras memiliki batang dan daun yang lebih kuat atau keras. Umumnya, batang tanaman berkayu dan tidak bisa dimakan.
Contohnya, sage (Salvia officinalis), timi atau thyme, rosemari (Salvia rosmarinus), winter savory (Satureja montana), dan oregano (Origanum vulgare).
Baca juga: 8 Tanaman Herbal yang Mudah Tumbuh Subur di Ambang Jendela
Sebelum memulai menyimpan tanaman herbal, hindari mencuci tanaman.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.