Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Hal di Rumah yang Bisa Membuat Sakit dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 30/06/2022, 13:33 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

Sumber Bobvila

JAKARTA, KOMPAS.com - Environmental Protection Agency atau Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat memperkirakan bahwa kebanyakan orang menghabiskan lebih dari 90 persen waktu mereka di dalam ruangan.

Padahal, kualitas udara di dalam ruangan jauh lebih buruk dibanding di luar rumah. Bahkan kualitas udara dalam ruangan merupakan faktor penyumbang besar bagi kesehatan dan enam dari 10 rumah serta bangunan terkena sick building syndrome (SBS) atau sindrom bangunan sakit.

Baca juga: 4 Cara Meningkatkan Kualitas Udara di Dalam Ruangan

Ketika rumah mengalami sindrom ini, Anda akan mengalami beberapa gejala seperti hidung tersumbat, pusing, ruam kulit, sakit kepala, atau mual.

Jika gejala ini hilang dalam satu atau dua jam setelah meninggalkan gedung tertentu, penyebabnya bisa jadi karena SBS. 

Masalah kesehatan lain yang lebih serius, yang dikaitkan dengan SBS, termasuk alergi, asma, serta kelelahan kronis. Untuk itu, penting melindungi diri dan rumah dari banyak polutan berbahaya.

Dikutip dari Bobvila, Kamis (30/6/2022), berikut sejumlah hal di rumah yang dapat membuat sakit dan cara mengatasinya

Baca juga: Ketahui, Ini 6 Tanda Kualitas Udara di Rumah Anda Buruk

Kualitas udara buruk

Ilustrasi ruang tamu, karpet ruang tamu.UNSPLASH/SPACEJOY Ilustrasi ruang tamu, karpet ruang tamu.
Seperti dijelaskan sebelumnya, kualitas udara di luar ruangan lebih baik daripada rata-rata kualitas udara dalam ruangan. Ventilasi menampung senyawa volatile organic compounds (VOC) berbahaya dan polutan dalam ruangan lainnya.

Sementara itu, rumah yang terisolasi rapat saat ini melakukan pekerjaan baik dalam menghemat energi, tetapi juga dapat menyimpan racun berbahaya di dalamnya.

Saat cuaca cerah, buka jendela untuk pertukaran udara. Pastikan semua ventilasi terbuka, bersih, dan bebas hambatan untuk menjaga aliran udara. 

Baca juga: 5 Langkah Sederhana Mengurangi Polusi Udara di Dalam Rumah

Polutan dalam ruangan

Sumber polusi udara dalam ruangan berada tepat di bawah hidung Anda. Formaldehida dan VOC dapat bersembunyi di karpet, pelapis, produk kayu manufaktur, bahkan perlengkapan pembersih.

Jika merencanakan renovasi, periksa label produk untuk memastikan Anda tidak membawa racun yang tidak perlu ke dalam rumah.

Racun luar ruangan meresap ke dalam rumah 

Ilustrasi desain Japandi, Ilustrasi ruang keluarga bergaya Japandi.Shutterstock/CREATIVE WONDER Ilustrasi desain Japandi, Ilustrasi ruang keluarga bergaya Japandi.
Tidak semua udara luar yang masuk ke rumah bermanfaat bagi kualitas udara. Misalnya, knalpot kendaraan bermotor atau asap diesel dapat masuk ke rumah melalui ventilasi udara, jendela, dan bukaan lain yang letaknya tidak tepat seperti garasi.

Pastikan menutup garasi dengan benar dan pasang detektor karbon monoksida saat Anda berada di dalam rumah.  

Baca juga: 4 Sumber Polusi Udara di Rumah yang Sering Diabaikan

Adanya zona basah 

Bakteri, jamur, dan lumut dapat menyebabkan SBS. Elemen-elemen ini umumnya ditemukan di area dengan kelembapan tinggi seperti ruang bawah tanah, kamar mandi, atau tempat adanya genangan terkumpul seperti saluran pembuangan atau plafon yang bocor.

Mencegah kemunculan jamur dan lumut dapat membantu mencegah penyakit pernapasan serta penyakit lain yang disebabkan oleh iritasi ini. 

Baca juga: 5 Tanaman yang Memberi Ketenangan dan Memurnikan Udara di Kamar Tidur

Tidak membersikan rumah secara rutin

Ilustrasi membersihkan rumah.Shutterstock/Tanyastock Ilustrasi membersihkan rumah.
Jika ingin mengatasi SBS, mulailah dengan mengidentifikasi dan menghilangkan sumber utama polusi udara dalam ruangan.

Pemeriksaan menyeluruh harus mencakup sistem pemanas, ventilasi, dan pendingin udara (AC) serta saluran kerja. Ingatlah untuk memeriksa loteng dan bawah lantai untuk sirkulasi udara yang baik. 

Baca juga: 6 Penyebab Polusi Udara Terjadi di Dalam Rumah

Tidak melakukan pemeliharaan rumah 

Untuk memastikan rumah tidak berisiko memiliki SBS, pastikan melakukan beberapa perawatan utama seperti membersihkan dan mengganti filter AC secara teratur, memastikan ventilasi yang tepat, serta membersihkan tungku setiap tahun.

Lengkapi area kelembapan tinggi seperti kamar mandi dengan kipas ventilasi dan ganti lantai atau plafon yang rusak karena air.

Setelah itu, tambahkan tanaman hias pemurni udara seperti lidah mertua, pohon naga, atau bunga lili perdamaian. Tanaman ini dapat membersihkan udara dari kotoran dan racun. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Bobvila
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com