Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Sistem Hidroponik yang Perlu Diketahui Sebelum Memulai Berkebun

Kompas.com - 27/06/2022, 19:37 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berkebun menjadi salah hobi baru yang semakin banyak digandrungi orang saat ini, terlebih sejak dua tahun belakangan pandemi Covid-19.

Namun, di kota besar, berkebun menjadi kegiatan yang sering kali sulit dilakukan karena keterbatasan lahan yang dimiliki. 

Baca juga: Keuntungan dan Kelebihan Menanam Tanaman dengan Metode Hidroponik

Sebetulnya, berkebun tak melulu dalam bentuk konvensional yang harus membutuhkan lahan luas dan tersendiri serta menggunakan tanah

Sebagai solusi, Anda bisa menanam tanaman menggunakan metode hidroponikMetode hidroponik memanfaatkan air, yang juga sebagai nutrisi, untuk pertumbuhan tanaman sehingga tidak perlu melakukan penyiraman. 

Metode menanam tanaman tanpa menggunakan tanah ini semakin diminati masyarakat urban atau perkotaaan lantaran tidak membutuhkan lahan yang luas, bahkan bisa dilakukan di dalam rumah atau apartemen dengan perawatan minim. 

Akan tetapi, hidroponik adalah mekanisme yang kompleks dan memiliki beberapa sistem penanaman dengan tingkat kerumitan yang bervariasi, dari mudah hingga sulit.

Dilansir dari Eden Green dan HydroPros, Senin (27/6/2022), ada enam sistem menanam tanaman dengan hidroponik seperti berikut ini.

Baca juga: Metode Hidroponik, Solusi Berkebun di Lahan Sempit Perkotaan

Sistem sumbu (Wicking) 

Ilustrasi hidroponik, Ilustrasi menanam tanaman dengan metode hidroponik.Shutterstock/Basicdog Ilustrasi hidroponik, Ilustrasi menanam tanaman dengan metode hidroponik.
Dari semua sistem hidroponik, sistem sumbu atau wicking dianggap sebagai metode paling sederhana dan hemat biaya.

Tanaman dan reservoir larutan nutrisi dihubungkan oleg sumbu, yang perlahan memberi tanaman makan dari waktu ke waktu.

Bahan penyerap seperti kapas adalah media yang paling umum dan perlahan-lahan memindahkan air atau larutan nutrisi ke tanaman. 

Tjatur Prasetijono, penggiat tanaman hidroponik sekaligus founder Simon Peter Hidroponik—media dan situs belanja perlengkapan hidroponik— mengatakan sistem sumbu merupakan yang paling murah dan mudah dilakukan sehingga banyak dipilih mereka yang baru memulai hidroponik. 

"Sistem ini cocok untuk pemula. Setelah sukses dengan sistem sumbu dan benar-benar menyukai menanam secara hidroponik, lanjutkan dengan sistem lebih tinggi seperti sistem NFT (nutrient film technique)," ucapnya dihubungi Kompas.com lewat pesan singkat, baru-baru ini. 

Baca juga: Ketahui, Ini Cara Memberikan Pupuk pada Tanaman Hidroponik

Sistem rakit apung (Deep water culture) 

Ilustrasi hidroponik. FREEPIK/JCOMP Ilustrasi hidroponik.
Dikenal juga sebagai metode reservoir, sistem rakit apung ini juga dianggap salah satu yang mudah. Sistem rakit apung ini terdiri atas reservoir yang diisi dengan air dan larutan nutrisi.

Tanaman digantung di atas reservoir menggunakan net pot dan media tanam. Akar tanaman terendam pada reservoir sehingga memiliki pasokan air dan nutrisi yang konstan.

Namun, akar tanaman membutuhkan oksigen atau bisa "tenggelam". Untuk itu, perlu menggunakan pompa udara akuarium untuk memompa gelembung di reservoir guna terus mengoksidasi air dan mengirimkan oksigen yang diperlukan akar. 

Baca juga: Ketahui, Jenis Tanaman yang Cocok Ditanam Secara Hidroponik

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com