Ternyata, Ini Suhu Ruangan Terbaik untuk Tidur

JAKARTA, KOMPAS.com - Tidur nyenyak dan tidur berkualitas membuat kita dapat beraktivitas dengan baik. Selain itu, tidur yang nyenyak dan berkualitas juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.

Namun demikian, ada hal penting yang dapat menjamin tidur nyenyak dan berkualitas, yakni suhu kamar tidur. Suhu kamar tidur yang terlalu panas, misalnya, bisa membuat kita tidak bisa tidur atau gelisah saat tidur.

Dikutip dari Web MD, Jumat (24/6/2022), menurut W Christopher Winter, direktur Charlotteville Neurology and Sleep Medicine Center di Virginia, AS, suhu kamar tidur yang tepat sangat membantu kualitas tidur Anda. Ini biasanya sedikit dingin dan sejuk.

Baca juga: 3 Cara Membuat Kamar Tidur Lebih Nyaman, Tenang, dan Mengundang

Shutterstock/Antonio Guillem Ilustrasi tidur berkeringat sangat banyak sampai kegerahan, tidur berkeringat berlebih gejala apa saja?

Tidur dapat terganggu ketika suhu kamar tidur di bawah 16 derajat atau di atas 23 derajat celcius. Adapun suhu kamar tidur yang memungkinkan Anda tidur nyenyak adalah di antara 20 sampai 22 derajat celcius.

“(Suhu) itu benar-benar optimal untuk tidur,” kata Michael J Breus, penulis Good Night: The Sleep Doctor's 4-Week Program to Better Sleep.

Bagi kebanyakan orang, suhu panas lebih mengganggu tidur daripada suhu dingin. Namun demikian, Breus memiliki beberapa tips agar dapat tidur nyenyak di kamar tidur yang hangat.

Pertama, Anda sebaiknya mandi air dingin sebelum tidur. Selain itu, Anda dapat membawa sebotol air es di meja samping tempat tidur, sehingga Anda dapat meminumnya untuk menyejukkan tubuh.

Baca juga: Tips Feng Shui Kamar Tidur untuk Tingkatkan Keintiman dengan Pasangan

Cara lainnya adalah meletakkan handuk dingin dan basah di dahi. Panas cenderung meninggalkan tubuh melalui kepala Anda, dan handuk basah dapat mempercepat hilangnya panas.

Selain itu, kenakan pakaian tipis saat tidur, meskipun cuaca sangat hangat.

"Hampir setiap orang membutuhkan sedikit sensasi sejuk untuk membantu mereka rileks," tutur Breus.