Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Dibuang, Ini Cara Mengolah Sampah Skincare

Kompas.com - 06/06/2022, 18:50 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Merawat wajah dan tubuh telah menjadi sebuah kebutuhan bagi sebagai besar orang saat ini, terlebih sejak pandemi virus Covid-19 melandi.

Merawat wajah dan tubuh penting dilakukan demi menjaga kulit tetap sehat, bersih, mulus, bahkan berkilau serta menunjang penampilan. 

Baca juga: Demi Menjaga Lingkungan, Yuk Pakai Produk Kecantikan sampai Habis

Tak heran, produsen kecantikan berlomba-lomba meluncurkan berbagai serangkaian produk skincare, dari produk skincare pagi, skincare malam, hingga skincare mingguan. 

Namun, di balik kegemaran merawat wajah dan tubuh itu, berdampak buruk bagi lingkungan hidup karena meningkatkan jumlah sampah skincare. 

Apalagi, bila menggunakan rangkaian skincare berlapis-lapis atau teknik layering. Sebab, semakin banyak skincare yang digunakan, semakin besar jumlah sampah yang dihasilkan di rumah maupun tempat pembuangan akhir (TPA).  

Baca juga: #PakeSampaiHabis, Solusi Nyata Kurangi Sampah Produk Skincare di Rumah

Ilustrasi skincare, ilustrasi kemasan kosong produk skincare. Shutterstock/Just dance Ilustrasi skincare, ilustrasi kemasan kosong produk skincare.
Tak heran, industri kecantikan saat ini menjadi salah satu industri yang menyumbang limbah terbanyak pada lingkungan. Ditambah, sampah produk kecantikan tergolong sulit untuk didaur ulang. 

Seperti diketahui, kebanyakan kemasan produk skincare terbuat dari material plastik yang tak ramah lingkungan serta butuh waktu lama untuk terurai.

Karena itu, sebagai pengguna skincare dan beauty enthusiast, penting untuk bertanggung jawab atas sampah yang dihasilkan.  

Baca juga: Banyak Sampah Produk Skincare di Rumah? Ini Solusi Menguranginya

Maurilla Sophianti Imron, founder Zero Waste Indonesia, mengatakan, untuk menjaga lingkungan hidup dari sampah skincare adalah memilih produk kecantikan dengan kandungan senatural mungkin yang tidak berdampak buruk terhadap lingkungan seperti air dan tanah. 

Setelah itu, memilih produk lokal guna mengurangi emisi karbon untuk impor barang, pilih produk yang bisa diisi ulang untuk meminimalkan penggunaan plastik, serta memilih produk dengan kemasan dan packaging yang ramah lingkungan. 

"Selain itu, memilih produk yang memiliki dropping point untuk mendaur ulang," ucap Maurilla dalam acara #PakaiSampaiHabis yang digelar secara virtual, baru-baru ini. 

Baca juga: Jangan Dibuang, Skincare Kedaluwarsa Bisa Digunakan Membersihkan Rumah  

Ilustrasi skincare.Freepik Ilustrasi skincare.
Maurilla menambahkan bahwa kemasan plastik justru punya nilai ekonomi lebih tinggi dan menghasilkan energi lebih sdikit daripada kemasan kaca.

Namun, harus memilih dan mendistribusikannya ke tempat yang dapat mengolahnya dengan baik. Sebab, kalau membuang platik begitu saja ke TPA sangat sulit terurai, bahkan mencemari lingkungan. 

Baca juga: 7 Benda yang Tak Boleh Dibuang ke Tempat Sampah Sembarangan 

Recyle dan upsycle

Selain memilih produk yang tepat, kata Maurilla, cara lain menjaga lingkungan hidup dari sampah skincare adalah mendaur ulang atau recyle serta memanfaatkannya kembali botol kosong produk kosmetik atau empties dengan cara upcycle.

Maurilla menjelaskan, recycle melibatkan penghancuran dan pengubahan material untuk membentuk material baru yang bernilai ekonomi.

Contohnya, packaging plastik dicacah menjadi pelet plastik, kemudian dilelehkan, dan dibentuk menjadi packaging baru.

Baca juga: Berbahaya bagi Lingkungan, Ini Cara Mengurangi Sampah Elektronik

"Upcycle itu membuat menjadi barang baru yang berguna dengan tidak mengubah bentuk asli dari barang tersebut seperti untuk wadah sabun cair, vas bunga, atau kerajinan lainnya di rumah."

Namun, Maurilla mengatakan proses recycle relatif sulit dilakukan di rumah secara mandiri sehingga pilihan yang bisa dilakukan adalah upcycle atau reusing. 

"Jadi, sebaiknya mengirimkan sampah produk skincare ke komunitas daur ulang sampah untuk di-recycle."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com