JAKARTA, KOMPAS.com - Perkembangan teknologi yang begitu pesat mengakibatkan banyak barang elektronik bekas yang dibuang oleh setiap orang atau rumah tangga, yang mana ini berdampak pada lingkungan.
Ketika sampah elektronik (e-waste) yang mengandung bahan berbahaya dan beracun dibuang dan masuk ke lingkungan, itu dapat mencemari air tanah, menimbulkan pencemaran udara, asidifikasi atau pengasaman tanah, dan sebagainya.
Oleh karena itu, penting bagimu untuk bertanggung jawab terhadap semua barang elektronik milikmu ketika tidak lagi dibutuhkan.
Baca juga: 5 Cara Mengurangi Risiko Kulkas Rusak, Apa Saja?
Dilansir dari Ewaste1, Sabtu (21/5/2022), berikut ini adalah cara mengurangi sampah elektronik agar tidak semakin merusak lingkungan.
Lakukan riset saat kamu akan membeli produk baru. Pastikan produk itu tidak mudah pecah atau rusak setelah kamu membelinya.
Dengan kata lain, carilah produk yang mungkin memiliki masa pakai lebih lama sehingga kamu tidak perlu menggantinya dalam beberapa tahun, atau bahkan berbulan-bulan.
Perlu diketahui bahwa ada praktik umum yang dilakukan di industri elektronik, yakni membuat produk dengan masa pakai yang lebih pendek sehingga lebih banyak uang dapat diperoleh dalam jangka panjang ketika produknya rusak atau tidak berfungsi.
Baca juga: Ketahui Ragam Barang Elektronik yang Mengonsumsi Banyak Energi Listrik
Jika kamu memiliki suku cadang dan peralatan yang masih berfungsi, coba perbaiki perangkat elektronik tersebut sebelum membeli yang baru.