Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kipas Angin Plafon Berbahaya untuk Mereka yang Alergi, Mengapa?

Kompas.com - 27/02/2022, 15:35 WIB
Aniza Pratiwi,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kipas angin plafon menjadi salah satu cara menurunkan suhu di dalam ruangan selain AC

Menggunakan kipas angin plafon menjadi pilihan yang sering dilakukan banyak orang, terlebih ketika cuaca panas. Namun, kipas angin plafon bisa menyebarkan debu dan kotoran ke seluruh ruangan. 

Baca juga: 6 Langkah Mudah Mengatasi Kipas Angin yang Tak Mau Menyala

Lantas, apakah kipas angin plafon buruk untuk orang yang memiliki alergi?

Dikutip dari Well and Good, Minggu (27/2/2022), John McKeon CEO dari Allergy Standards, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang konsultasi kesehatan, mengatakan masalahnya tak hanya ada pada kipas angin.

"Tak hanya kipas angin yang dapat membawa debu dan kotoran dan menyebabkan masalah pernapasan, tapi permukaan yang berdebu di dalam ruangan," ucap McKeon.

Apabila memiliki alergi debu yang parah, Klinik Cleveland mengatakan cara terbaik adalah mematikan kipas angin plafon saat tertidur. 

Baca juga: Trik agar Kipas Angin Mampu Mendinginkan Ruangan

Ilustrasi kipas angin gantung. FREEPIK/LIFEFORSTOCK Ilustrasi kipas angin gantung.
National Sleep Foundation mengatakan mereka yang memiliki alergi musiman melaporkan kesulitan tidur. Penelitian menunjukkan bahwa alergi musiman dapat menyebabkan mendengkur, gangguan tidur, dan kualitas tidur yang lebih rendah.

Namun, jika tidak bisa mematikan kipas angin, kata McKeon, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi dampak kipas angin plafon pada alergi adalah  membersihkan debu yang muncul pada berbagai permukaan di kamar tidur.

"Setiap kali Anda duduk di kursi, kasur berdebu, atau berjalan di atas karpet berdebu, alergen tersebut bisa terbawa udara, kemudian bercampur dengan kipas angin," ujar McKeon.

Hal yang sama berlaku untuk debu yang menempel pada permukaan keras seperti meja dan meja rias. 

Baca juga: Cara Termudah Membersihkan Debu Kipas Angin agar Berfungsi Maksimal 

Debu pada kipas angin berbahaya

Permukaan yang bersih bukan satu-satunya hal perlu dipertimbangkan. Anda juga harus mempertimbangkan berapa banyak debu yang terkumpul pada kipas angin.

"Karena kipas angin berada pada plafon, mereka tidak dapat diakses, tidak terlihat, dan orang sering lupa membersihkan bagian atasnya," ujar McKeon.

Jadi, seiring waktu, alergen tungau debu dan alergen rumah tangga lainnya dapat menumpuk di atas bilah kipas angin plafon, kemudian ketika ketika dinyalakan, debu akan menyebar. 

Baca juga: Kipas Angin Gantung Harus Rutin Dibersihkan, Begini Caranya

Ilustrasi kipas angin dinding.SHUTTERSTOCK/ANIRUTKHATTIRAT Ilustrasi kipas angin dinding.
McKeon mengatakan cara terbaik membersihkan kipas angin plafon adalah menggunakan kain lembap bersertifikat asma dan alergi ramah oleh Allergy Standards.

"Menggunakan kain kering atau kemoceng hanya memindahkan debu ke permukaan lain seperti bantal, tempat tidur, atau apa pun yang ada di bawah kipas angin," tuturnya. 

Namun, hal yang perlu diketahui adalah tidak ada penelitian menunjukkan bahwa kipas plafon dapat memindahkan debu di udara lebih banyak daripada kipas lantai. 

Baca juga: 5 Cara Membersihkan Kipas Angin Tanpa Harus Dibongkar

Pastikan juga membersihkan kipas angin lantai atau berdiri secara teratur. "Selalu ada penumpukan debu di sekitar bilah," ucap McKeon.

Pastikan membersihkannya secara teratur dan periksa instruksi pabriknya tentang cara membersihkannya.

Jika tidur dengan kipas angin dan sering terbangun dengan perasaan pengap, inilah saatnya untuk membersihkan debu pada kipas angin. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Antipudar, Ini 8 Cara Mencuci Pakaian Hitam dengan Benar

Antipudar, Ini 8 Cara Mencuci Pakaian Hitam dengan Benar

Do it your self
4 Cara Menciptakan Ruang Kerja Minimalis

4 Cara Menciptakan Ruang Kerja Minimalis

Decor
5 Penyebab Kucing Menjilat Karpet

5 Penyebab Kucing Menjilat Karpet

Pets & Garden
7 Kesalahan Mengepel Lantai yang Harus Dihindari

7 Kesalahan Mengepel Lantai yang Harus Dihindari

Housing
8 Manfaat Lemon untuk Membersihkan Rumah

8 Manfaat Lemon untuk Membersihkan Rumah

Housing
8 Tanaman Sayur yang Cepat Panen, Bisa Hemat Pengeluaran

8 Tanaman Sayur yang Cepat Panen, Bisa Hemat Pengeluaran

Pets & Garden
5 Area Terlarang Meletakkan Tempah Sampah di Rumah

5 Area Terlarang Meletakkan Tempah Sampah di Rumah

Housing
Food Processor Vs Blender, Mana yang Harus Dibeli?

Food Processor Vs Blender, Mana yang Harus Dibeli?

Home Appliances
3 Cara Menghilangkan Bau Apak dari Rumah

3 Cara Menghilangkan Bau Apak dari Rumah

Housing
5 Ide Kamar Mandi Tradisional yang Menawan

5 Ide Kamar Mandi Tradisional yang Menawan

Decor
5 Ide Dapur Luar Ruangan yang Estetik dan Fungsional

5 Ide Dapur Luar Ruangan yang Estetik dan Fungsional

Decor
5 Cara Mengatur Tata Letak Ruangan Menurut Feng Shui

5 Cara Mengatur Tata Letak Ruangan Menurut Feng Shui

Housing
6 Ide Kamar Mandi Berwarna Pink, Bikin Ruangan Lebih Cantik

6 Ide Kamar Mandi Berwarna Pink, Bikin Ruangan Lebih Cantik

Decor
5 Tips Membasmi Hama Siput dari Kebun Sayur

5 Tips Membasmi Hama Siput dari Kebun Sayur

Pets & Garden
Kesalahan Mencuci Kain Mikrofiber yang Harus Dihindari

Kesalahan Mencuci Kain Mikrofiber yang Harus Dihindari

Do it your self
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com