Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Perajin Lokal Pamerkan Produk Kerajinan Tangan di Pertemuan G20

Kompas.com - 17/02/2022, 18:21 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Nur Halimah tak pernah bermimpi akan berada di perhelatan dunia, yakni pertemuan G20. Perempuan yang lahir dan besar di Desa Wedani Cerme, Gresik, Jawa Timur ini adalah lulusan SMK.

Perempuan yang memulai menenun sejak lulus sekolah, dalam sepekan ini berada di area pameran pertemuan G20 di JCC, Jakarta.

Ditemani alat tenun bukan mesin yang dibawa langsung dari desanya, dengan bangga ia menunjukkan cara menenun kain dengan corak berwarna di tengah delegasi yang berhenti sejenak memperhatikannya.

Baca juga: Produk Kerajinan Asal Gresik Didorong Masuk Pasar Internasional

Perjuangan Nur Halimah bukanlah proses yang instan untuk kemudian mampu secara ahli menenun kain. Bersama para perempuan di desanya, ia bergabung menjadi Anggota Koperasi Wedani Giri. Beberapa tahun kemudian ia mampu menghasilkan kain yang dilirik oleh desainer sekelas Christian Dior.

Ia mengungkapkan rasa haru karena dapat berpartisipasi di perhelatan pemimpin ekonomi dunia di mana Indonesia mengemban Presidensi G20 dan mengangkat tema “Recover Together, Recover Stronger."

“Awalnya saya hanya melakukan pekerjaan ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tak menyangka pada akhirnya kain-kain ini bisa berkualitas ekspor dan dibeli oleh orang-orang luar negeri. Belum lagi kami juga mendapatkan kesempatan pelatihan dalam program Desa Devisa LPEI yang meningkatkan kualitas produksi dan akses pasar kami,” ujar Nur Halimah dalam siaran pers Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), Kamis (17/2/2022).

Nur Halimah juga mengagumi sosok perempuan tangguh lainnya tak terkecuali Menteri Keuangan RI Sri Mulyani. Kekagumannya kepada sosok Sri Mulyani juga dikarenakan beliau merupakan contoh seorang perempuan dengan segudang prestasi.

Baca juga: Produk Kerajinan dan Dekorasi Rumah UMKM Sambut Pertemuan Perdana G20 di Jakarta

Bak mimpi menjadi kenyataan, Nur Halimah dipertemukan dengan Sri Mulyani pada ajang pertemuan G20. Saat meninjau ke lokasi booth Rumah Joglo, Nur Halimah mendapat kesempatan menjelaskan cara kerja alat tenun bukan mesin (ATBM) kepada Sri Mulyani dan memandu untuk mempraktikkannya.

“Saya bisa ketemu Menteri Keuangan yang selama ini hanya saya lihat di televisi, malah sekarang bisa berada langsung di samping beliau. Kita harus berusaha untuk mewujudkan mimpi,” tutur Nur Halimah.

Nur Halimah merupakan salah satu dari lebih 2500 petani dan penenun yang menerima manfaat dari program Desa Devisa LPEI. Program pendampingan yang dilaksanakan secara berkelanjutan kepada pelaku usaha dan pengembangan komoditas unggulan suatu daerah dengan tujuan akhir ekspor.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com