JAKARTA, KOMPAS.com - Ketika berbicara tentang bahan dapur yang serbaguna, minyak zaitun berada di urutan teratas.
Bahkan minyak zaitun juga bisa dimanfaatkan untuk membersihkan berbagai perlengkapan memasak berbahan apa pun seperti stainless steel hingga kayu.
Baca juga: Cara Membuat Semir Furnitur Kayu dari Lemon dan Minyak Zaitun
Namun, jika minyak zaitun tidak disimpan dengan benar, dapat membuat kandungan di dalamnya berubah menjadi lebih buruk.
"Minyak zaitun sensitif terhadap cahaya, panas, dan oksigen. Ini karena susunan kimiawi dan kandungan nutrisi yang kaya," jelas Olivia Roszkowski, instruktur koki di Institute of Culinary Education dilansir dari Hunker, Kamis (27/1/2022).
Secara khusus, ketika komponen ini terkena cahaya, panas, atau oksigen, minyak zaitun akan terdegradasi yang pada akhirnya rusak.
Lantas, bagaimana cara menyimpan minyak zaitun yang benar?
Berikut cara tepat menyimpan minyak zaitun dan tanda-tanda bahwa minyak sudah rusak.
Baca juga: Atasi Engsel Pintu Berderit dengan Sabun Mandi hingga Minyak Zaitun
Tempat yang cocok seperti lemari dapur atau pantry.
Namun, bagaimana dengan kulkas? Bolehkah menyimpan minyak zaitun di dalamnya?
Meski bisa, mendinginkan minyak zaitun tidak diperlukan jika digunakan secara teratur. Roszkowski mengatakan menyimpan minyak zaitun ke dalam kulkas akan mengeraskannya sehingga Anda tidak mungkin untuk menuangkan dari botol.
Menurut Academy of Nutrition and Dietetics, minyak zaitun terasa paling bagus digunakan pada suhu kamar (18-23derajat Celsius). Tak heran, membuat lemari atau dapur menjadi pilihan tepat untuk menyimpan minyak zaitun.
Baca juga: Cara Membersihkan Peralatan Stainless Steel Pakai Minyak Zaitun
Karena itu, jika membeli minyak zaitun dalam wadah gelap atau buram, pastikan menyimpannya di sana. Wadah semacam itu dapat membantu meningkatkan masa penyimpanan minyak zaitun.
Namun, bagaimana jika minyak zaitun dikemas dalam botol bening?
Baca juga: Pakai Minyak Zaitun, Peralatan Memasak Stainless Steel Bisa Bersih