JAKARTA, KOMPAS.com - Seperti halnya manusia, kucing juga memiliki emosi di dalam hidupnya. Jika manusia bisa menyampaikan emosi dengan perkataan atau tindakan, kucing menyampaikannya melalui bahasa tubuhnya.
Seperti yang dilansir dari Cuteness, Sabtu (22/1/2022), penelitian menunjukkan bahwa kucing juga dapat menangkap emosi pemiliknya.
Dalam sebuah penelitian dari University of Oakland, ditemukan bahwa kucing akan lebih menunjukkan sikap positif seperti mendengkur dan menggosok di sekitar pergelangan kaki pemiliknya, ketika pemiliknya tersenyum.
Baca juga: Ragam Hal yang Dapat Membuat Kucing Mengalami Kelumpuhan
Sebaliknya, kucing akan tidak ramah terhadap pemilik yang mengerutkan kening dan terlihat marah. Berikut beberapa emosi yang dapat ditunjukkan oleh kucing.
Menurut sebuah penelitian terhadap lebih dari 1.000 pemilik hewan peliharaan dari Belgia dan Belanda, kucing lebih sering mengekspresikan kemarahan daripada anjing. Tidak sulit untuk mengidentifikasi kucing yang marah dengan bahasa tubuhnya.
Penyebab kucing marah ini beragam, mulai dari ada orang yang menarik ekornya, hingga cakarnya yang terpotong saat sedang dilakukan perawatan.
Adapun ketika marah, kucing akan menyampaikannya melalui bahasa tubuh yang dapat dilihat seperti berikut.
Baca juga: Penyebab dan Cara Menenangkan Kucing yang Terlalu Aktif di Malam Hari
Di sisi lain, kucing juga sering merasa senang dan bahagia. Ini sering terjadi saat berinteraksi dengan pemiliknya.
Salah satu tanda kucing bahagia adalah mereka akan mendengkur, dan beberapa kucing akan mulai meneteskan air liur saat sangat bahagia, mungkin saat pipinya digaruk atau digosok di bagian bawah dagu.
Kucing yang bahagia akan berdiri tegak dengan kepala terangkat tinggi dan ekornya berdiri tegak. Mata mereka mungkin setengah tertutup saat mereka rileks.
Baca juga: 5 Perubahan Kebiasaan Ini Tanda Bahwa Kucing Peliharaan Sudah Tua
Selain marah dan bahagia, ternyata kucing juga memiliki kecemburuan, dan peneliti dari Belanda menggangap emosi ini sebagai emosi yang kompleks.
Pemilik kucing melaporkan emosi ini lebih sering dilihat pada kucing daripada yang memelihara anjing. Emosi kompleks lainnya termasuk rasa jijik dan kasih sayang.
Biasanya, kucing akan cemburu ketika pemiliknya memiliki lebih dari satu ekor kucing atau memiliki seorang anak kecil. Kucing yang cemburu akan mengeong saat pemiliknya sedang bersama kucing lain atau bahkan anak si pemilik sendiri.
Adapun tanda-tanda lainnya kucing cemburu mungkin termasuk mengibaskan ekor, dan ketika rasa iri berbatasan dengan kemarahan, desisan, dan kemungkinan agresi bisa terjadi pada kucing Anda.
Baca juga: Alasan Kucing Memiliki Kumis dan Hal yang Harus Dihindari
Entah itu perjalanan ke dokter hewan atau anjing yang memasuki wilayah kucing Anda, kecemasan kucing dapat meningkat dengan cepat.
Kucing umumnya merasa takut ketika mereka melihat sesuatu yang dapat membahayakan mereka. Beberapa kucing takut mendengar suara guntur atau kembang api dan mungkin lari ke tempat persembunyian.
Saat merasa cemas dan takut, kucing akan menyelipkan ekornya di antara ke dua kakinya dan pupil matanya akan membesar, serta dia mungkin menarik telinganya ke belakang.
Jijik adalah respons emosional kompleks lainnya yang tampaknya lebih mudah ditunjukkan kucing daripada anjing.
Baca juga: 4 Penyakit yang Mengintai Kucing Peliharaan Akibat Gigitan Kutu
Pernahkah Anda melihat kucing mengendus sesuatu dan kemudian mundur dengan cepat? Ya, kucing juga dapat menampilkan versi rasa jijiknya melalui tingkah seperti itu.
Kucing yang jijik akan langsung bersikap apatis yakni akan mundur dan tidak mau kembali ke objek tersebut lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.