Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/01/2022, 11:47 WIB
Abdul Haris Maulana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Layaknya manusia, seekor kucing jenis apa pun juga dapat mengalami kelumpuhan.

Ketika mengalami kelumpuhan, kucing tidak dapat mengontrol kaki, atau bagian lain dari tubuhnya, sehingga mereka tidak dapat berjalan, berdiri, atau menopang dirinya sendiri.

Terkait dengan kelumpuhan pada kucing, hal ini dapat disebabkan oleh beragam hal yang mungkin sebelumnya tidak pernah kamu ketahui.

Baca juga: Penyebab dan Cara Menenangkan Kucing yang Terlalu Aktif di Malam Hari

Dilansir dari beberapa sumber, Sabtu (22/1/2022), pada artikel ini akan dibahas mengenai penyebab yang dapat membuat kucing lumpuh beserta gejalanya.

Kecelakaan

Kecelakaan seperti tertabrak, terlindas, ataupun terjatuh dapat berdampak pada pada fungsi kerja kaki kucing dan bagian lain dari tubuh kucing.

Penyakit distemper

Distemper merupakan sejenis virus yang dapat menginfeksi kucing dan dapat menyebabkan kelumpuhan mendadak.

Geriatrik

Baca juga: 5 Perubahan Kebiasaan Ini Tanda Bahwa Kucing Peliharaan Sudah Tua

Geriatrik merupakan kelumpuhan yang disebabkan karena usia kucing yang sudah menua.

Sama seperti manusia, semakin tua usia maka tulang-tulang yang terdapat di dalam organ tubuh kucing semakin melemah, sehingga menjadikan kucing mengalami kelumpuhan.

Kelumpuhan pada kucing

Kelumpuhan pada kucing terjadi ketika beberapa bagian dari struktur yang menopang sistem saraf pusat menjadi rusak.

Jalur saraf yang rumit terbungkus dalam tulang belakang kucing. Saraf ini kemudian menghubungkan saraf di otak ke saraf di bagian lain dari tubuh, memungkinkan komunikasi dari otak ke anggota badan, organ, dan struktur lainnya.

 

Ketika komunikasi ini rusak, kelumpuhan dapat terjadi. Lokasi kelumpuhan dapat menunjukkan area saraf mana yang mengalami kerusakan. Penyebab kerusakan dapat meliputi:

Baca juga: 4 Penyakit yang Mengintai Kucing Peliharaan Akibat Gigitan Kutu

• Cedera traumatis.

• Infeksi pada tulang atau jaringan dekat tulang belakang.

• Dislokasi yang mencubit atau merusak saraf di dekatnya (dapat terjadi ketika kucing melompat dari ketinggian).

• Peradangan pada otot di sekitar tulang belakang yang memberi tekanan pada saraf di dekatnya.

• Kelumpuhan kutu yang disebabkan oleh gigitan kutu.

• Tumor di tulang belakang atau otak yang memberi tekanan pada saraf.

• Malformasi (kelainan) tulang belakang.

Baca juga: 7 Cara Mengatasi Kucing Depresi dan Menjaga Kesehatan Mentalnya

• Bahan kimia atau racun tertentu yang secara permanen atau sementara dapat menyebabkan saraf berhenti berkomunikasi (botulisme adalah racun yang umum)

• Emboli yang menghambat aliran darah yang tepat ke anggota tubuh yang terkena

Gejala kelumpuhan pada kucing

Tanda-tanda kelumpuhan pada kucing Anda dapat berkisar dari yang tidak kentara hingga yang jelas tergantung pada penyebab yang mendasari kondisi tersebut.

Tanda-tanda dapat terjadi tiba-tiba (kelumpuhan akut) atau meningkat dalam jangka waktu yang lama. Tanda-tanda yang harus diperhatikan antara lain:

• Ketidakmampuan untuk menggunakan atau menggerakkan bagian tubuh, termasuk leher, kepala, lidah, kaki, ekor atau punggung.

• Gaya berjalan yang tidak benar atau tersandung.

Kucing menginjak kakinya sendiri.

• Sulit bernapas.

Baca juga: 5 Benda yang Perlu Dijauhkan dari Kucing Peliharaan di Rumah

• Kedutan yang tidak terkontrol.

• Kelambatan ekstrim dalam bergerak dapat dibedakan dari kelesuan.

• Kurangnya atau tertundanya reaksi terhadap rasa sakit atau rangsangan lain pada kaki, tubuh, atau area yang terkena.

• Kesulitan makan atau minum.

• Buang air kecil yang tidak tepat.

• Urine menetes.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com