JAKARTA, KOMPAS.com – Melihat perilaku anjing peliharaan menjadi hiburan tersendiri. Pasalnya, ada saja kebiasaan yang lucu yang ditunjukkan sahabat bulu seperti mengikuti pemiliknya ke mana saja.
Namun, tidak jarang anjing juga berperilaku buruk yang membuat pemiliknya kesal, malu, serta seperti tidak melatih anjing dengan baik.
Baca juga: Ketahui, Ini 5 Gaya Tidur Anjing dan Artinya
Pelatih anjing bersertifikat, Victoria Schade, menuturkan, perilaku buruk anjing terkadang berkembang seiring pertumbuhannya menjadi dewasa.
Namun, bisa juga karena anjing mempelajari perilaku buruk dari pemiliknya atau manusia sekitarnya. Lantas, apa saja perilaku buruk anjing yang disebabkan manusia?
Berikut lima perilaku buruk anjing yang disebabkan pemiliknya dikutip dari Pet MD, Senin (10/1/2022).
Baca juga: Apakah Anjing Bisa Menyahut Saat Dipanggil dengan 2 Nama Berbeda?
Anjing yang melompat ke arahmu mungkin akan terlihat lucu jika baru pertama kali dilakukan. Perilaku ini menandakan anjing sangat menyayangi pemiliknya. Tidak jarang, para pemilik anjing membiarkan sahabat bulunya melakukan hal tersebut.
Hal ini pun seiring berjalannya waktu membuat anjing peliharaan belajar bahwa pemiliknya menyukai perilaku meloncat tersebut.
Akan tetapi, perilaku ini dapat membahayakan serta mengganggu ketika ada perubahan yang terjadi. Entah itu anjing yang sudah tumbuh dewasa, kamu mengenakan pakaian rapi atau pakaian kerja, atau adanya bayi di rumah.
Baca juga: Catat, 6 Tanaman Hias Ini Beracun untuk Anjing Peliharaan
Untuk mengatasinya, berhenti memberi respons pada perilaku anjing melompat tersebut meski tidak mudah dipratikkan.
Caranya, saat anjing mulai melompat, putar badan Anda menghadap ke belakang hingga anjing berhenti melakukannya—lalu lanjut berinteraksi dengan mereka.
Apabila mereka senang melompat ke arah tamu, kenakan tali anjing dan injak bagian tengah talinya. Dengan begitu, anjing peliharaan dapat berbaur dengan para tamu tanpa menginjak tubuh mereka.
Baca juga: 4 Fobia yang Umum Dialami Anjing dan Tanda-tandanya
Puppy eyes kerap dilakukan anjing saat meminta sesuatu. Ekspresinya yang lucu mungkin membuat pemiliknya sulit untuk menolak apapun yang diinginkan anjing seperti makanan.
Walhasil, kamu membagi makanan apa pun yang ada di piring makanmu kepada anjing peliharaan. Meski baik, hal itu dapat membuat kamu akan selamanya membagi makananmu dengan sahabat bulu.
Untuk itu, perlu menghentikan perilaku ini. Caranya, memberi sahabat bulu makanan anjing saat kamu sedang makan. Carilah mainan yang dapat diisi dengan beberapa makanan kering yang lezat untuk membuat anjing senang saat kamu sedang makan.
Jika anjing lebih dulu menyelesaikan makanannya dan memelas dengan teknik puppy eyes, diamkan saja.
Baca juga: 6 Cara Mendekati Anjing yang Tengah Takut, Malu, dan Agresif
Saat sedang mengajak jalan-jalan anjing dengan tali, tidak jarang anjing akan menarikmu ke tempat yang diinginkannya atau ditandainya. Hal ini bisa membuat kamu bersaing dengan memori otot anjing.
Anjing akan belajar bahwa tali yang terasa ketat berarti mereka berjalan maju. Perasaan tegang di leher inilah yang menjadi titik awal untuk berjalan.
Kamu perlu mengajari anjing bahwa menarik tidak selalu bekerja. Tali pengikat yang longgar merupakan cara yang harus dilakukan.
Setiap kali anjing menarik tali, segera berhenti. Saat mereka berputar balik atau menengok ke arahmu, tawarkan kudapan ringan tepat di sebelahmu.
Dengan begitu, anjing peliharaan harus mendekat untuk mendapatkannya dan terus berjalan. Setiap jalan-jalan dengan anjing, cobalah berhenti beberapa saat dan memberinya makanan agar anjing mengerti bahwa berjalan di dekatmu adalah cara yang tepat.
Baca juga: Ingin Ajak Anjing Jalan-jalan? Persiapkan Hal Ini Terlebih Dulu
Terkadang, ada anjing yang meminta sesuatu dengan cara menggonggong. Jika kamu mematuhinya, perilaku layaknya bos ini tidak akan pernah berhenti.
Permintaan dengan cara menggonggong cenderung berhasil karena kamu ingin menghentikan suara berisik itu.
Permasalahannya, melakukan perilaku tersebut mengajarkan pada anjing bahwa membuat keributan lebih efektif. Kamu bisa melatih ulang anjing dengan menanamkan program “katakan tolong”, yakni anjing harus duduk untuk semua yang diinginkan.
Baca juga: Manfaat Mengendus bagi Anjing Peliharaan
Minta anjing peliharaan duduk sebelum kamu melempar bola, sebelum menaruh tempat makan, atau membuka pintu ke halaman.
Pada saat yang sama, ajari anjing bahwa menggonggong tidak selalu membuat keinginannya berhasil. Misalnya, saat sedang menyiapkan makanan anjing dan mereka menggonggong agar kamu bergegas, letakkan mangkuknya dan pergi.
Selain itu, apabila anjing menggonggong untuk menyuruhmu melempar bola, taruh dan lakukan hal lain. Anjing akan belajar bahwa menggonggong hanya akan membuatmu melakukan kebalikan dari apa yang dia minta.
Baca juga: Ketahui, Ini Sederet Alasan Anjing Menggali Tempat Tidurnya
Anak anjing melewati tahap gemar menggigit (nippy) yang diprediksi ketika mulai tumbuh gigi. Tahapan ini terasa tidak nyaman bagi pemilik anjing, tetapi biasanya akan berakhir dalam beberapa minggu jika mengambil langkah tepat.
Meski begitu, terkadang pemilik membiarkan perilaku ini hingga anjing beranjak dewasa sehingga anjing peliharaan berpikir bahwa berkomunikasi dengan menggigit pemiliknya adalah hal wajar.
Kebiasaan ini mungkin terjadi saat memiliki anjing kecil dan menganggapnya baik-baik saja karena gigitannya tidak sakit.
Baca juga: 5 Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Melatih Anjing
Namun, membiarkan anjing dewasa untuk berkomunikasi dengan gigi mengaburkan garis perilaku yang diterima.
Untuk mengurangi perilaku ini, teriak saat gigi anjing menyentuhmu, kemudian pergi selama 30 detik. Hal yang sama juga dilakukan saat anjing melakukan mouthing, yakni menaruh gigi dan mulutnya pada kulit manusia tanpa tekanan dari rahangnya.
Teriakan kamu dapat memberi tahu anjing bahwa mereka sudah melewati batas dan menjauh dari anjing membuat sahabat bulu paham bahwa kamu tidak ingin berteman dengannya jika masih suka menggigit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.