JAKARTA, KOMPAS.com- Rotan menjadi material furnitur yang populer digunakan baik didalam maupun di luar rumah.
Material rotan juga seringkali ditemukan pada hunian bergaya bohemian yang menggunakan material-material alam sebagai pilihan furniturnya.
Namun berbeda dengan furnitur lain yang berbahan aluminium dan besi yang lebih kuat, perabotan dari anyaman rotan asli membutuhkan perawatan tersendiri.
Melansir dari Home Improvement Base, Jumat (7/1/2022), sebelum kamu memilih rotan sebagai material untuk furniturmu, sebaiknya ketahui dulu kelebihan dan kekurangannya berikut ini.
Baca juga: 5 Ide Dekorasi Ruangan dengan Keranjang Rotan
Meskipun terbuat dari serat alami dan ringan, furnitur rotan terkenal dengan daya tahannya. Bahkan furnitur yang terbuat dari rotan seringkali lebih tahan dari furnitur berbahan kayu atau potongan kontemporer yang dilapisi kulit atau kain.
Tak hanya tahan lama, tampilan furnitur rotan juga tak lekang oleh zaman. Tampilannya yang klasik bisa kamu gunakan didalam maupun diluar ruangan. Kamu juga bisa mempertahankan warnanya atau memberinya polesan pernis sesuai dengan tema dekorasi mu. Selain bohemian, kamu bisa menggunakan furnitur rotan pada ruangan bergaya Victorian yang klasik dan modern.
Baca juga: Cara Merawat dan Membersihkan Furnitur Rotan
Serat rotan sangatlah kuat dan tahan lama, mereka dapat menahan udara panas maupun udara dingin saat musim salju. Karenanya kamu bisa menaruhnya di ruangan dalam rumah, halaman maupun kamar mandi. Namun untuk penggunaan kamar mandi sebaiknya hindari rotan terkena rendaman air untuk memperpanjang masa pakainya. Jika kamu ingin memiliki furnitur rotan yang lebih tahan lama, kamu bisa mempertimbangkan menggunakan rotan sintetis.
Baca juga: Tips Membersihkan Furnitur dari Rotan
Karena serat rotan sangat kuat dan keras, furnitur ini kurang memberi kenyamanan. Duduk di kursi rotan tanpa alas untuk waktu yang lama tentu akan membuatmu tak nyaman. Meskipun begitu permukaan rotan lebih nyaman daripada kayu solid, kamu hanya perlu menambahkan alas duduk ataupun bantal.
Dibandingkan dengan furnitur plastik dan kayu, rotan dikenal lebih mahal karena seringkali dianyam dengan tangan. Butuh proses lebih untuk mendapatkan serat kayu rotan sebelum dianyam menjadi meja ataupun kursi. Pengrajin lokal menganyam serat tanaman selama berhari-hari untuk membuat satu kursi. Pekerjaan yang melewati setiap bagian dari furnitur adalah padat karya sehingga produk akhir lebih mahal daripada furnitur yang diproduksi secara massal.
Baca juga: 5 Rekomendasi Kursi Rotan untuk Teras Rumah
Seiring berjalannya waktu serat-serat alami pada rotan bisa menjadi longgar. Jika serat rotan menjadi longgar, Anda dapat membawanya ke toko furnitur setempat untuk diperbaiki dengan cepat. Anda juga bisa melakukan perbaikan sendiri. Serat yang longgar ini menyebabkan anyaman lepas dan dapat menusuk siapa saja. .Untuk memastikan serat rotan tidak lepas di area duduk, sebaiknya berikan alas duduk berupa busa agar aman
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.