JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu bagian terburuk dari mengecat dinding ruangan adalah bau yang tetap ada bahkan setelah dibersihkan. Cat tidak hanya berbau tidak sedap, tetapi juga dapat berdampak serius pada kualitas udara dalam ruangan Anda.
John McKeon, CEO Allergy Standards, menjelaskan bahwa meskipun cat dalam ruangan jauh lebih baik daripada sebelumnya, bahan kimia yang dipancarkannya ke udara bisa berbahaya, terutama jika Anda menderita asma, alergi, atau masalah kesehatan lainnya.
"Cat dapat memengaruhi kualitas udara dalam ruangan dalam beberapa cara. Mungkin yang paling jelas adalah kenyataan bahwa ketika Anda mengecat sebuah ruangan, ada senyawa yang dilepaskan ke udara saat mengering," kata McKeon, dilansir dari Well and Good, Rabu (5/1/2022).
Baca juga: Tips Memilih Warna Cat Rumah Agar Bisa Sesuai
Ini disebut senyawa organik volatil (VOC), dan sementara beberapa di antaranya mungkin tidak berbahaya, ada banyak air di sebagian besar cat modern, beberapa di antaranya dapat mengiritasi saluran udara.
Allergy Standards menguji produk untuk disertifikasi Ramah Asma dan Alergi, dan mereka telah merilis daftar cat yang disetujui.
Meskipun banyak cat mengklaim memiliki VOC rendah atau tanpa VOC pada labelnya, Jennifer Whelan, COO Allergy Standards, menjelaskan bahwa tidak selalu demikian.
Cat yang mereka setujui telah diuji untuk memastikan bahwa emisi VOC segera habis setelah aplikasi.
Baca juga: Jangan Cat Rumah dengan Warna Gelap, ini Kerugiannya
"Ketika kami menguji cat untuk sertifikasi kami, kami mengujinya pada 24 hingga 48 jam setelah dicat dan kemudian kami melihatnya hingga dua minggu untuk memastikan bahwa pada dasarnya dari periode waktu 24 hingga 48 jam yang sangat minim VOC yang tersisa," ujar Whelan.
Selain itu, mereka menguji untuk memastikan bahwa bahan kimia dalam cat tidak akan mengiritasi kulit Anda jika menetes pada Anda saat mengecat.