JAKARTA, KOMPAS.com - Tanaman kelor (Moringa oleifera) dikenal karena memiliki banyak kandungan gizi. Tidak hanya gizi untuk manusia, namun juga untuk hewan dan tanaman.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Selasa (4/1/2022), salah satu kandungan daun kelor yang penting adalah zeatin.
Zeatin mampu merangsang pertumbuhan tanaman, terutama tanaman-tanaman baru, mulai dari perkecambahan biji, pertumbuhan, hingga pemasok nutrisi tanaman pada saat pembuahan.
Baca juga: Mudah, Cara Menggunakan Pupuk Organik dari Ampas Kelapa Parut
Daun kelor memiliki nutrisi yang sangat lengkap. Daun kelor basah mengandung karbohidrat sebesar 12,5 persen, protein hingga 7 persen, dan kaya akan vitamin A, B1, B2, C, kalsium, kalium dan berbagai mineral lainnya.
Dalam kondisi kering, daun kelor memiliki kandungan protein sampai 27 persen.
Dengan demikian, tak mengherankan bila Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjadikan daun kelor sebagai solusi untuk mengatasi malnutrisi di sejumlah negara.
Adapun manfaat daun kelor untuk tanaman adalah ketika dicampur air dan dijadikan pupuk organik cair, pertumbuhan tanaman akan lebih cepat 25 persen dan meningkatkan hasil panen sebesar 35 persen.
Baca juga: Pemberian Pupuk NPK untuk Tanaman, Lebih Baik Ditabur atau Dikocor?
Adapun cara membuat pupuk cair dari daun kelor adalah karena kandungan dominan yang ada di daun kelor berupa protein, maka Anda membutuhkan bahan pendamping yang bisa melengkapi unsur karbohidrat dan sumber energi.
Bahan yang bisa dijadikan sumber karbohidrat adalah air beras, dedak atau bekatul, serta tepung beras. Sementara untuk sumber energinya dapat diperoleh dari air kelapa, gula jawa, gula pasir, atau tebu.
Amda dapat memilih salah satu dari bahan-bahan tersebut. Berikut cara membuat pupuk organik cair dari daun kelor.
Baca juga: Cara Membuat Nutrisi atau Pupuk Hidroponik Sendiri di Rumah
Lumatkan atau blender terlebih dahulu daun kelor hingga halus. Tuangkan 10 liter air beras ke dalam wadah penampungan yang sudah disediakan sebelumnya.
Masukkan daun kelor halus tersebut pada wadah yang telah terisi air beras. Masukkan setengah kilogram gula pasir, aduk hingga tercampur rata.
Selanjutnya, masukkan gula jawa. Aduk kembali hingga larutan tersebut tercampur dengan rata.
Tutup wadah dengan penutupnya atau dengan kertas koran. Aduk-aduk kembali bahan-bahan tersebut, bisa pada waktu pagi, atau sore di setiap harinya.
Baca juga: Cara Membuat Pupuk Organik Cair dari Buah Busuk
Pupuk cair sudah dapat digunakan jika telah melewati 10 hingga 14 hari.
Cara lainnya adalah ambil segenggam daun kelor tanpa barang. Haluskan dengan blender atau tumbuk daun kelor dan air secukupnya untuk memudahkan proses penghancuran daun.
Setelah itu, saring dengan kain untuk tujuan mengambil airnya. Campurkan dengan air biasa dengan perbandingan 1 : 30, 1 : 32, atau 1 : 34.
Untuk membuat pupuk yang lebih bagus lagi disarankan dengan mencampur urine atau kencing kelinci dengan perbandingan setara dengan ekstrak kelor. Misalnya, 1 gelas cairan kental daun kelor, 1 gelas cairan urine kelinci, dan 30 gelas air dicampur menjadi satu.
Baca juga: Resep Pupuk Perangsang Bunga dan Buah, Pakai Micin dan Minuman Probiotik
Perlu diperhatikan, urine kelinci harus berumur fermentasi lebih dari 6 bulan. Akan lebih bagus jika sudah melewati usia fermentasi satu tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.