Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/01/2022, 14:51 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat pangan IPB sekaligus Ketua Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI) Dwi Andreas Santoso mengatakan, kenaikan harga pupuk non subsidi merupakan hal yang wajar. Ini mengingat terjadi kenaikan harga internasional.

Andreas menyebut, harga internasional mengalami lonjakan drastis sejak Mei 2020 dan terus bertahan hingga akhir tahun.

Kenaikan harga ini disebabkan oleh banyak faktor, antara lain pandemi global dan melonjaknya harga komoditas di pasar internasional yang turut memengaruhi harga pokok produksi pupuk di Indonesia.

Baca juga: Mudah, Cara Menggunakan Pupuk Organik dari Ampas Kelapa Parut

Ilustrasi pupuk urea, pemberian pupuk urea pada tanaman.SHUTTERSTOCK/CRINIGER KOLIO Ilustrasi pupuk urea, pemberian pupuk urea pada tanaman.

"Harga pupuk internasional melonjak drastis, dari Mei 2021 sampai hari ini, itu kenaikan sudah tiga kali lipat untuk urea," kata Andreas dalam siaran pers, Senin (3/1/2022).

Andreas menyebut seluruh pupuk yang berbasis urea seperti diamonium fosfat atau pupuk DAP yang harganya naik sebesar 2,6 kali lipat, pun dengan amonium sulfat atau pupuk ZA.

Andreas menyampaikan kenaikan harga pupuk urea tak lepas dari meningkatnya harga gas yang naik sembilan kali lipat menjadi sekitar 25 dollar AS per MMBTU dari yang sebelumnya sekitar 3 dollar AS per MMBTU.

Andreas menilai, harga pupuk nonsubsidi pun terkena imbas dari kondisi harga internasional. Meski begitu, Andreas menilai kenaikan harga pupuk non subsidi dalam negeri tidak setinggi harga internasional.

Baca juga: Pemberian Pupuk NPK untuk Tanaman, Lebih Baik Ditabur atau Dikocor?

"Kenaikan bahan baku urea yakni gas luar biasa tinggi sehingga mendongkrak harga pupuk, sehingga harapan kita dalam beberapa bulan harga gas alam akan turun, dan kalau harga gas alam turun barangkali pupuk terutama yang berbasis nitrogen akan turun," katanya.

Sejatinya bagi para produsen pupuk, saat ini menjadi momen yang tepat untuk melakukan ekspor. Sebab, harga urea sudah sekitar 1.000 dollar AS per ton.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com