JAKARTA, KOMPAS.com - Menanam cabai menjadi solusi saat menginginkan taman yang teduh serta memiliki hasil panen yang bermanfaat dan sehat.
Akan tetapi, dilansir dari Cybex Kementerian Pertanian, Minggu (5/11/2021), dalam budi daya atau menanam tanaman cabai, hal yang menjadi hambatan adalah serangan hama dan cuaca.
Baca juga: Mengenal Virus Kuning pada Tanaman Cabai dan Cara Menanganinya
Perlu diketahui, buah cabai ini sangat sensitif terhadap kelembapan tinggi, terutama pada musim hujan.
Menanam cabai pada musim hujan rentan terserang patek atau busuk buah atau dikenal penyakit antraknosa.
Kondisi ini bagaikan dua sisi mata koin yang berlawanan. Saat harga cabai cenderung mahal pada musim hujan, penyakit patek justru menjadi begitu dominan dan kuat.
Untuk mencegah tanaman cabai terserang patek, berikut langkah-langkah menanam cabai pada musim hujan agar terbebas hama dan penyakit antraknosa.
Baca juga: Mengenal Hama Kutu Daun Persik pada Tanaman Cabai dan Cara Membasminya
Genangan air pada parit-parit bedengan jika berlangsung dalam waktu lama akan mengakibatkan tanah menjadi lembap dan becek.
Pada kondisi seperti ini, beberapa jenis penyakit berkembang lebih cepat, terutama penyakit tanaman yang disebabkan jamur dan bakteri.
Penyebaran spora dari patogen antraknosa adalah melaui percikan air dan air bedengan yang menggenang sehingga menular melalui tanah serta percikan air.
Baca juga: Simak, Panduan Pemberian Pupuk Tanaman Cabai
Tingkat keasaman dan kebasaan atau pH tanah sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman cabai. Tanah dengan pH terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman terhambat atau kerdil.
Idealnya, pHuntuk tanaman cabai antara 5,5 – 6,5. Untuk itu, lakukan pengecekan pH tanah saat melakukan pengolahan lahan.
Jika pH rendah taburkan kapur dolomit atau kiserit secara merata dan biarkan tersiram hujan.
Baca juga: 3 Penyakit yang Sering Menyerang Tanaman Cabai dan Cara Mengatasinya
Pada musim hujan, kandungan nitrogen bebas di udara sangatlah tinggi. Nitrogen sebenarnya sangat bagus untuk pertumbuhan daun dan pucuk batang tanaman.
Hanya saja, kandungan nitrogen yang berlebihan dan belum diserap tanaman juga akan menyuburkan jamur patogen seperti antraknosa.