Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/11/2021, 17:46 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

 

2. Pupuk daun

Pupuk daun yang diberikan melalui daun, dengan cara disemprotkan lewat daun. Pupuk ini lebih cepat diserap oleh tanaman dibandingkan dengan pupuk akar, disebabkan adanya stomata (mulut-mulut daun).

Selain itu, pupuk daun lebih lengkap, karena di samping unsur hara makro, juga dilengkapi oleh unsur hara mikro yang dibutuhkan oleh tanaman.

Sekalipun tanaman cabai hibrida sudah dipupuk total pada saat akan memasang MPHP, namun untuk menyuburkan pertumbuhan yang prima dapat diberi pupuk tambahan (susulan).

Baca juga: Cara Menggunakan Pupuk NPK untuk Tanaman Cabai di Pot atau Polybag

Ilustrasi tanaman cabai rawit. SHUTTERSTOCK/PRISPIM Ilustrasi tanaman cabai rawit.

Jenis pupuk yang digunakan pada fase pertumbuhan vegetatif aktif (daun dan tunas) adalah pupuk daun yang kandungan nitrogennya tinggi, misalnya Multimicro dan Complesal cairbayfolan, gandasil D, gandasil B dan lain-lain.

Interval penyemprotan pupuk daun antara 10 hingga 14 hari sekali, dengan dosis atau konsentrasi yang tertera pada labelnya (kemasan) pupuk daun tersebut.

Pada fase pertumbuhan bunga dan buah (generatif), masih perlu pemberian pupuk daun yang mengandung unsur Phospor dan Kaliumnya tinggi, misalnya Complesal merah, Kemira merah, atau Growmore Kalsium.

Untuk memacu pertumbuhan bunga dan buah, tanaman cabai yang berumur 50 hari dapat dipupuk susulan berupa NPK atau campuran ZA, Urea, TSP, Kcl, (1:1:1:1) sebanyak 4 sendok makan atau lebih.

Baca juga: Penyakit Layu Tanaman Cabai, Penyebab dan Cara Menanganinya

Cara pemberiannya adalah dengan melubangi MPHP di antara 4 tanaman. Kemudian pupuk dimasukkan melalui lubang tersebut sambil diaduk-aduk dengan tanah dan langsung disiram air bersih agar cepat larut dan meresap ke dalam tanah.

Pemupukan susulan berikutnya masih diperlukan, terutama bila kondisi pertumbuhan tanaman cabai kurang memuaskan atau karena terserang hama dan penyakit.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com