JAKARTA, KOMPAS.com—Bencana kebakaran bisa terjadi di mana saja, termasuk di rumah. Oleh karena itu, kita perlu waspada dan melakukan beberapa pencegahan agar bencana ini tidak terjadi di rumah.
Kamu bisa melengkapi rumah dengan beberapa alat pencegah kebakaran seperti alarm asap, alat pemadam kebakaran, rencana pelarian dan titik berkumpul, serta bahkan brankas tahan api untuk melindungi barang-barang dan surat berharga.
Selain itu, beberapa tips pencegahan kebakaran berikut ini juga bisa kamu terapkan.
Baca juga: 7 Persiapan yang Harus Dilakukan Sebelum Mengecat Rumah
Dilansir dari staysafe.org, Senin (29/11/2021), listrik berlebih yang mengalir melalui alat elektronik di rumah bisa menjadi potensi terjadinya kebakaran.
Barang-barang seperti komputer, TV, sistem permainan, dan banyak lagi lainnya menggunakan listrik meski sedang tidak menyala.
Itu artinya, alat-alat ini masih bisa mengalami konsleting atau bisa menjadi terlalu panas dan menyebabkan kebakaran.
Listrik yang mengalir ke alat-alat ini akan memberi mereka sumber api juga. Untuk itu, cabutlah alat-alat elektronik yang tidak kamu gunakan untuk meminimalisir hal ini.
Jika kamu memasak, menyalakan lilin, atau menggunakan api jenis lain atau panas yang berlebih. Kamu harus selalu mengawasinya setiap saat. Jika kamu mulai memasak apa pun, sebaiknya jangan tinggalkan kompor.
Dengan mengawasi jenis api ini, kamu bisa menyadari dengan cepat apakah ada masalah atau jika tidak sesuai dengan yang seharusnya.
Itu berarti kamu akan bisa menangani masalah ini dengan cepat dan memastikan kamu dan keluarga aman.
Dapur dan ruangan dimana kamu sering menyalakan api juga merupakan tempat yang baik untuk memiliki alat pemadam kebakaran dan alarm asap.
Barang yang mudah terbakar seperti kain, kertas, dan bahkan rambut harus selalu dijauhkan dari panas atau api yang berlebihan. Jagalah agar rambut dan pakaian tidak mengganggu saat kamu menyalakan api di perapian.
Kamu juga lebih baik tidak meletakkan tumpukan koran di dekat kompor atau di dekat kamu menyalakan lilin aroma terapi dalam ruangan.
Baca juga: Tips Menghilangkan Bau Bangkai Tikus di Rumah
Jika kamu memang merokok, penting untuk selalu melakukannya di tempat yang berventilasi baik dan mematikan rokok sepenuhnya sebelum membuangnya.
Rokok memiliki berbagai bahan tambahan di dalamnya yang dapat terus terbakar meskipun kamu mengira telah memadamkannya.
Api itu kemudian dapat menyala di dalam tempat sampah atau di luar rumah dan menyebabkan kebakaran.
Jika kamu memastikan untuk merokok di luar, mengawasi abu yang kamu biang dan pastikan untuk mematikan rokok sebelum membuangnya,
Pengering rambut, oven listrik dan microwave menggunakan banyak panas. Ini semua adalah alat elektronik yang sebaiknya dicabut saat kamu meninggalkan rumah.
Pantau soket dan colokan listrik dinding di rumah dan perhatikan bagian mana yang tiba-tiba tidak berfungsi.
Ini bisa menjadi bukti adanya masalah di balik tembok. Cari kabel pada barang-barang listrik yang robek atau rusak karena sudah usang atau digigit tikus.
Ini juga bisa menjadi masalah dan bisa mengakibatkan konsleting listrik yang bisa menyebabkan terjadinya kebakaran.
Baca juga: 6 Kebiasaan Buruk yang Bisa Membuat Rumah Kebakaran
Jika ksmu menyimpan minyak goreng di dapur, sebaiknya, jauhkanlah dari kompor atau apa pun yang berpotensi memicu kebakaran dan kebakaran.
Hal yang sama berlaku untuk bahan bakar yang mungkin kamu simpan di garasi untuk mobil, mesin pemotong rumput atau apa pun.
Sebaiknya, kamu juga menjauhkan gas dari nyala api atau percikan api. Untuk di bagian dapur, beri jarak gas LPG dari kompor. Beri juga dapur ventilasi yang sehat untuk meminimalisir ledakan karena gas yang bocor, yang bisa memicu kebakaran.
Jangan membakar sampah di sekitar rumah. Karena kita tak pernah tahu bahwa sisa bakaran ternyata masih ada yang menyala dan menjadi penyebab kebakaran.
Untuk sampah daun dan tanaman, kamu bisa menggunakannya sebagai kompos dengan mencampurnya dengan sampah rumah tangga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.