Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/11/2021, 17:02 WIB
Lolita Valda Claudia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Ada banyak faktor yang mempengaruhi berat badan kucing turun drastis. Mulai dari makanan yang tidak cocok, kesehatan, hingga alasan eksternal lainnya.

Namun, bagaimana jika kucing Anda makan banyak tapi berat badan malah turun drastis? Melansir dari Nova Cat Clinic pada Minggu (28/11/2021) berikut penjelasannya.

Baca juga: Hal yang Perlu Diketahui tentang Kucing Muntah

Mengapa kucing makan banyak tapi berat badan turun drastis?

Cara kerja sistem pencernaan kucing dapat membingungkan pemilik kucing dan seringkali sulit untuk mengidentifikasi masalah kesehatan kucing Anda berdasarkan berat dan ukurannya karena berat badan ideal yang bervariasi untuk setiap ras.

Feline Hyperthyroidism adalah penyakit umum kucing yang menyerang dari segala usia dan ras. Penyakit ini dapat diidentifikasi dengan jelas jika Anda melihat kucing Anda makan lebih banyak atau mudah lapar namun berat badan turun drastis.

Menurut Cornell University College of Veterinary Medicine, “Kucing yang menderita hipertiroidisme biasanya mengembangkan berbagai tanda yang mungkin tidak kentara pada awalnya tetapi menjadi lebih parah seiring perkembangan penyakit.

Baca juga: Kenali, Ini Tanda-tanda Kucing Peliharaan Sakit

Tanda-tanda klinis yang paling umum dari hipertiroidisme adalah penurunan berat badan, nafsu makan meningkat, dan peningkatan rasa haus serta buang air kecil.

Hipertiroidisme juga dapat menyebabkan muntah, diare, dan hiperaktif. Kucing yang terkena mungkin tampak tidak terawat, kusut, atau berminyak.

Dokter hewan ahli Dr. Barron dan Dr. Ellen menjelaskan secara rinci tentang bagaimana Anda dapat mengidentifikasi Feline Hyperthyroidism pada kucing Anda juga pengobatan terbaiknya.

Baca juga: Penyebab Kucing Sedih dan Tidak Bahagia

Apa itu Hipertiroidisme?

Alasan kucing suka menjilati lantai dan permukaan lain bisa saja karena merasa bosan, menemukan tetesan makanan, atau bisa masalah kesehatan serius.Unsplash/Abeer Zaki Alasan kucing suka menjilati lantai dan permukaan lain bisa saja karena merasa bosan, menemukan tetesan makanan, atau bisa masalah kesehatan serius.

Hipertiroidisme adalah penyakit umum pada kucing, dan kebanyakan menyerang kucing paruh baya dan lebih tua. Penyakit ini sering disebut tirotoksikosis.

Hipertiroidisme disebabkan oleh peningkatan produksi hormon tiroid (dikenal sebagai T3 dan T4) dari kelenjar tiroid yang membesar di leher kucing.

Hipertiroidisme ditandai dengan kelebihan produksi hormon tiroid dan peningkatan selanjutnya dalam tingkat metabolisme.

Dr. Ellen menyatakan, “Mereka pada dasarnya hiperaktif karena metabolisme sedang berlangsung, dan kucing-kucing malang ini kekurangan kalori sehingga mereka bisa makan sepanjang hari dan tetap kelaparan. Jadi maksud saya, kita berbicara tentang kucing rumahan biasa yang mungkin bisa mendapatkan 250 kalori per hari, kucing aktif hingga 350. Kucing hipertiroid bisa makan hingga 1.000 kalori sehari, dan masih lapar.”

Baca juga: Penyebab Kucing Buang Air Kecil pada Tanaman dan Cara Mencegahnya

Apakah hipertiroidisme dapat diobati?

Hipertiroidisme kucing adalah penyakit yang dapat diobati, namun Anda memerlukan masukan dari dokter hewan kucing Anda untuk menentukan tindakan terbaik untuk kucing Anda.

Dokter hewan Anda akan merekomendasikan melakukan beberapa tes yang mungkin termasuk tes darah tambahan, urinalisis, rontgen dada, EKG, dan pengukuran tekanan darah.

Baca juga: Kucing Sering Bersembunyi? Kenali Tempat Persembunyiannya di Rumah

Dalam kasus yang lebih parah, kucing Anda mungkin memerlukan terapi yodium radioaktif, atau perawatan I-131.

Dengan terapi I-131, suntikan yodium radioaktif diberikan, di mana ia menghancurkan jaringan tiroid yang abnormal tanpa membahayakan organ lain.

Terapi I-131 tidak memerlukan anestesi, dan menghilangkan kebutuhan untuk pengobatan sehari-hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com