JAKARTA, KOMPAS.com- Sama halnya dengan manusia, burung juga bisa depres. Jika dibiarkan maka dapat menyebabkan perilaku menyimpang yang bisa merusak dirinya sendiri, menurunkan respons kekebalan, dan berbagai masalah lainnya.
Jika kamu menduga bahwa burung peliharaanmu depresi karena menunjukkan perilaku yang menyakiti diri atau menyimpang lainnya, sebaiknya kenali tanda-tanda burung depresi berikut ini. Melansir dari The Spurce Pets pada Minggu (17/10/2021) berikut ini tanda burungmu depresi.
Baca juga: 5 Penyakit Umum yang Mengintai Burung Peliharaan
Meskipun ini bisa menjadi gejala dari beberapa jenis masalah yang berbeda pada burung peliharaan, satu indikator besar dari depresi adalah hilangnya napsu makan.
Karena burung memiliki metabolisme yang begitu cepat, penting untuk belajar mengenalinya dengan sigap jika burung menunjukkan gejala mogok makan.
Jika dibiarkan hal ini akan mempengaruhi berat badan burung bahkan bisa menyebabkannya kekurangan berat badan.
Baca juga: Bisakah Burung Hantu Dijadikan Hewan Peliharaan? Ini Penjelasannya
Salah satu tanda terbesar dan paling mudah dikenali bahwa seekor burung mengalami depresi adalah perubahan kepribadian yang tiba-tiba.
Seringkali, terutama pada burung beo, ini memanifestasikan dirinya sebagai agresi. Sementara agresi bisa bersifat musiman dan terkait dengan masalah hormonal, perilaku yang terus-menerus di luar karakter bisa jadi pertanda bahwa burung peliharaanmu sedang tidak bahagia dan depresi.
Agar lebih aman, segera periksakan burung peliharaanmu dan jika perlu kunjungi klinik dokter hewan untuk penanganan lebih lanjut.
Baca juga: 5 Tanda Burung Lovebird sedang Hamil
Ketika seekor burung mulai mencabuti bulunya, ini bisa mengindikasikan bahwa burung peliharaan sedang mengalami depresi.
Apabila kamu mulai melihat beberapa bagian tubuh burungmu petak, segera bawalah ke dokter hewan sehingga bisa ditangani lebih cepat dan tepat.
Meski begitu, tidak semua burung yang mencabuti bulunya diartikan sebagai depresi, terkadang sebagian burung melakukan ini karena ia bosan atau tidak mendapatkan interaksi sosial yang cukup.
Baca juga: 7 Makanan yang Tidak Boleh Dikonsumsi Burung
Perubahan suara burung juga bisa jadi tanda bahwa ia sedang depresi. Banyak burung yang berteriak karena bosan atau frustrasi, jadi jika suara burung peliharaan lebih keras dari biasanya, bisa jadi ini pertanda bahwa hewan peliharaanmu ingin berinteraksi denganmu.
Indikator lain bahwa burung peliharaan depresi ialah tertekan atau stres. Meskipun ini tidak mempengaruhi kesehatan secara fisik, tapi ini bisa jadi tolak ukur kualitas hidup burung.
Sebaiknya, mulailah memperhatikan pola hidupnya, jadwalnya bermain, makan, dan interaksi sosialnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.