Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 26/06/2023, 17:34 WIB
Lolita Valda Claudia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber Healthline

JAKARTA, KOMPAS.com - Meskipun sebagian kucing bersikap lembut dan suka diemong, tapi mereka bisa mencakar dan menggigit.

Banyak orang menganggap ini bukanlah masalah besar, tapi nyatanya sejumlah cakaran atau gigitan kucing bisa menimbulkan masalah kesehatan yang signifikan.

Sebab, kucing membawa banyak bakteri di mulutnya yang dapat menyebabkan infeksi pada luka gigitan.

Baca juga: Gejala dan Cara Mengobati Tungau Telinga pada Kucing

 

Ilustrasi kucing mengeong karena sedang stres. SHUTTERSTOCK/MARKO RADENKOVIC Ilustrasi kucing mengeong karena sedang stres.

Meskipun kucing rumahan sering vaksinasi terhadap penyakit yang paling serius, seperti rabies, kucing liar biasanya tidak divaksinasi dan dapat membawa beberapa penyakit. Padahal, angka infeksi akibat gigitan kucing cukup tinggi.

Menurut tinjauan penelitian pada 2018, infeksi terjadi pada sekitar 50 persen gigitan kucing pada anak-anak.

Jika tidak diobati, infeksi gigitan kucing dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh, menyebabkan kondisi yang disebut septikemia (keracunan darah), bahkan memerlukan perawatan inap di rumah sakit.

Melansir dari Healthline, Kamis (5/8/2021), berikut ini cara mengobati cakaran dan gigitan kucing agar tidak infeksi.

Baca juga: 4 Penyakit yang Bikin Kucing Selalu Lapar tapi Berat Badannya Tak Naik

Gejala infeksi akibat gigitan dan cakaran kucing

Sebelum mengobati gigitan atau cakaran kucing, ketahui gejala infeksi akibat gigitan dan cakaran kucing di bawah ini:

  • Kemerahan atau perubahan warna
  • Pembengkakan
  • Peradangan
  • Benjolan atau lepuh di luka gigitan atau cakaran
  • Nanah atau cairan yang keluar dari luka
  • Mati rasa di sekitar luka
  • Garis-garis merah atau berubah warna

 

Ilustrasi cara mengatasi kucing yang suka menggigit.SHUTTERSTOCK/DIANA TALIUN Ilustrasi cara mengatasi kucing yang suka menggigit.

  • Panas dingin
  • Keringat dingin
  • Otot nyeri
  • Tidak bisa menggerakkan anggota tubuh yang terluka

Segera kunjungi klinik terdekat untuk melakukan perawatan medis jika kamu mengalami gejala-gejala tersebut.

Baca juga: Pemilik Harus Tahu, Ini 5 Hal yang Dibenci Kucing

Berapa lama infeksi terjadi setelah digigit atau dicakar kucing?

Infeksi dari gigitan kucing dapat terjadi dalam beberapa jam, tetapi untuk sejumlah infeksi bisa memakan waktu 10 hari atau lebih.

Sedangkan, Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengatakan bahwa masa inkubasi rabies (waktu antara paparan dan munculnya gejala) bisa berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.

Ilustrasi kucing menggigit tangan pemiliknya. SHUTTERSTOCK/BOGDAN SONJACHNYJ Ilustrasi kucing menggigit tangan pemiliknya.

Perawatan infeksi akibat gigitan dan cakaran kucing

Umumnya, dokter atau perawat akan mencuci luka secara menyeluruh, memotong jaringan mati, dan mengoleskan salep antibiotik.

Mereka juga akan mengambil sampel kultur untuk membantu mengidentifikasi jenis bakteri penyebab infeksi.

Baca juga: Hati-Hati, Minyak Esensial Berbahaya untuk Kucing

Selain itu, dokter juga akan merekomendasikan sinar-X untuk mendiagnosis cedera pada persendian atau tulang atau untuk melihat apakah ada pecahan dari gigi kucing yang mungkin patah.

Mencari bantuan medis sangat disarankan daripada bertanya-tanya digigit kucing apakah berbahaya atau tidak.Pexels/Crina Doltu Mencari bantuan medis sangat disarankan daripada bertanya-tanya digigit kucing apakah berbahaya atau tidak.

Tak hanya itu, ada sejumlah pengobatan alternatif yang bisa dilakukan untuk mengobati infeksi akibat gigitan dan cakaran kucing.

Antibiotik

Kamu bisa meminta resep antibiotik oleh dokter khusu untuk melawan infeksi akibat gigitan kucing. Beberapa gigitan memerlukan penggunaan antibiotik melalui intravena (IV), sementara yang lain dapat diobati dengan obat oral.

Obat tetanus

Tak hanya itu, dokter juga akan memberikan booster vaksin tetanus jika kamu belum pernah vaksin tetanus dalam 5 tahun terakhir.

Baca juga: 5 Tips Menghentikan Kebiasaan Menggigit pada Anak Kucing

Operasi kecil

Jika diperlukan, dokter akan melakukan operasi dengan cara dijahit agar luka tertutup dan sembuh dengan cepat.

Perlu diketahui bahwa gigitan binatang tidak merusak jaringan kulit, serta goresan yang hanya menggores permukaan kulit saja sehingga risiko terinfeksi sangat kecil.

Tapi, kamu tetap harus membersihkan area luka dengan sabun dan air, sebagai langkah mencegah infeksi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Healthline


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com