JAKARTA, KOMPAS.com - Meskipun sebagian kucing bersikap lembut dan suka diemong, tapi mereka bisa mencakar dan menggigit.
Banyak orang menganggap ini bukanlah masalah besar, tapi nyatanya sejumlah cakaran atau gigitan kucing bisa menimbulkan masalah kesehatan yang signifikan.
Sebab, kucing membawa banyak bakteri di mulutnya yang dapat menyebabkan infeksi pada luka gigitan.
Baca juga: Gejala dan Cara Mengobati Tungau Telinga pada Kucing
Meskipun kucing rumahan sering vaksinasi terhadap penyakit yang paling serius, seperti rabies, kucing liar biasanya tidak divaksinasi dan dapat membawa beberapa penyakit. Padahal, angka infeksi akibat gigitan kucing cukup tinggi.
Menurut tinjauan penelitian pada 2018, infeksi terjadi pada sekitar 50 persen gigitan kucing pada anak-anak.
Jika tidak diobati, infeksi gigitan kucing dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh, menyebabkan kondisi yang disebut septikemia (keracunan darah), bahkan memerlukan perawatan inap di rumah sakit.
Melansir dari Healthline, Kamis (5/8/2021), berikut ini cara mengobati cakaran dan gigitan kucing agar tidak infeksi.
Baca juga: 4 Penyakit yang Bikin Kucing Selalu Lapar tapi Berat Badannya Tak Naik
Sebelum mengobati gigitan atau cakaran kucing, ketahui gejala infeksi akibat gigitan dan cakaran kucing di bawah ini:
Segera kunjungi klinik terdekat untuk melakukan perawatan medis jika kamu mengalami gejala-gejala tersebut.
Baca juga: Pemilik Harus Tahu, Ini 5 Hal yang Dibenci Kucing
Infeksi dari gigitan kucing dapat terjadi dalam beberapa jam, tetapi untuk sejumlah infeksi bisa memakan waktu 10 hari atau lebih.
Sedangkan, Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengatakan bahwa masa inkubasi rabies (waktu antara paparan dan munculnya gejala) bisa berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.
Umumnya, dokter atau perawat akan mencuci luka secara menyeluruh, memotong jaringan mati, dan mengoleskan salep antibiotik.
Mereka juga akan mengambil sampel kultur untuk membantu mengidentifikasi jenis bakteri penyebab infeksi.
Baca juga: Hati-Hati, Minyak Esensial Berbahaya untuk Kucing
Selain itu, dokter juga akan merekomendasikan sinar-X untuk mendiagnosis cedera pada persendian atau tulang atau untuk melihat apakah ada pecahan dari gigi kucing yang mungkin patah.
Tak hanya itu, ada sejumlah pengobatan alternatif yang bisa dilakukan untuk mengobati infeksi akibat gigitan dan cakaran kucing.
Antibiotik
Kamu bisa meminta resep antibiotik oleh dokter khusu untuk melawan infeksi akibat gigitan kucing. Beberapa gigitan memerlukan penggunaan antibiotik melalui intravena (IV), sementara yang lain dapat diobati dengan obat oral.
Obat tetanus
Tak hanya itu, dokter juga akan memberikan booster vaksin tetanus jika kamu belum pernah vaksin tetanus dalam 5 tahun terakhir.
Baca juga: 5 Tips Menghentikan Kebiasaan Menggigit pada Anak Kucing
Operasi kecil
Jika diperlukan, dokter akan melakukan operasi dengan cara dijahit agar luka tertutup dan sembuh dengan cepat.
Perlu diketahui bahwa gigitan binatang tidak merusak jaringan kulit, serta goresan yang hanya menggores permukaan kulit saja sehingga risiko terinfeksi sangat kecil.
Tapi, kamu tetap harus membersihkan area luka dengan sabun dan air, sebagai langkah mencegah infeksi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.