JAKARTA, KOMPAS.com - Saat cuaca panas, tentu saja kita lebih mudah dan banyak berkeringat, termasuk saat tiudr. Memang, penting untuk mencuci seprai dan sarung bantal secara rutin, tetapi saat cuaca panas, keringat dapat menyebabkan kelebihan bakteri dan bau pada tempat tidur.
Oleh sebab itu, seprai Anda harus lebih sering diganti dan dicuci saat cuaca panas.
Dilansir dari Mind Body Green, Selasa(26/7/2021), menurut Tonya Harris, pakar racun lingkungan dan pendiri Slightly Greener, protokol standar untuk mencuci seprai dan sarung bantal Anda kira-kira seminggu sekali.
Baca juga: 5 Kesalahan Mencuci Seprai yang Sering Dilakukan
"Tetapi ada beberapa alasan berbeda mengapa Anda harus mencuci seprai lebih sering saat cuaca panas," jelas Harris.
Untuk satu hal, kita jelas berkeringat lebih banyak, yang dapat menyebabkan bakteri dan bau. Selain itu, imbuh Harris, alergen seperti serbuk sari dapat masuk ke dalam tubuh Anda.
"Jadi mencuci seprai Anda lebih sering akan membantu mengurangi alergen (dan tungau debu) yang dapat menyebabkan gejala (penyakit)," ujar dia.
Karena itu, selama cuaca panas, Anda sebaiknya melipatgandakan frekuensi mencuci seprai dan sarung bantal sesering setiap tiga atau empat hari. Menurut Harris, itu seharusnya cukup untuk mencegah bakteri, bau, dan alergen.
Baca juga: Sulit Tidur? Coba Ganti Seprai dengan Warna Ini
Apabila Anda menggunakan selimut tipis, maka perlu dicuci sama seperti seprai dan sarung bantal.
Seperti halnya semua pembersihan, selalu periksa label pada seprai untuk instruksi perawatan. Seprai berbahan katun, misalnya, dapat dicuci dengan air panas, sedangkan bahan lain lebih baik dicuci dengan air dingin.
"Gunakan deterjen lembut untuk mencuci tempat tidur pada pengaturan paling hangat yang direkomendasikan dalam instruksi perawatan, dan kemudian keringkan dengan suhu rendah," saran Harris.
Ini juga membantu untuk memiliki seprai ekstra di tangan, untuk mengurangi keausan dari begitu banyak pencucian.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.