Meski begitu, dibutuhkan jangka waktu lama untuk lantai vinil berubah warna. Namun, kamu bisa menggunakan lapisan penahan sinar UV pada lantai agar lantai vinil agar tetap kuat, awet, dan tidak berubah warna.
Baca juga: 7 Pilihan Keramik untuk Lantai Dapur yang Antilicin
Karena lantai vinil terbuat dari plastik, hal itu berpotensi mengeluarkan gas volatile organic compounds (VOCs), yakni aroma industri yang biasanya ditemui sehari-hari.
Selain bau yang mengganggu, gas ini juga tak baik bagi kesehatan. Meski tidak semua jenis lantai vinil mengeluarkan gas VOC, tapi kamu perlu waspada dan mencari opsi lantai vinil yang rendah VOC
Baca juga: 5 Pilihan Pelapis Lantai Dapur, Apa Saja?
Walau awet dan estetik, tapi lantai vinil tidak ramah lingkungan. Hal ini karena bahan bakunya terbuat dari plastik, bukan bahan-bahan alami atau organik.
Karena iut, lantai vinil cenderung tidak dapat didaur ulang. Namun, jika menginginkan lantai vinil yang lebih ramah lingkungan, bisa mencoba material rami.
Baca juga: 5 Penyebab Lantai di Rumah Menguning
Secara keseluruhan, lantai vinil adalah jenis lantai yang sangat tahan lama, tetapi gampang peyok, terlebih jika sesuatu yang berat dan tajam mengenainya.
Hal ini tentu harus diperhatikan ketika berencana memindahkan perabotan berat.
Baca juga: 5 Jenis Keramik untuk Lantai Kamar Mandi yang Antilicin
Terakhir, kekurangan lantai vinil adalah sulit diperbaiki. Jika lantai vinil rusak, akan sulit memperbaikinya. Apabila kamu merusak lapisan ausnya, ada produk yang bisa digunakan untuk menyembunyikan goresan.
Namun, apabila lapisan desainnya rusak, hal itu akan sulit diperbaiki sehingga harus diganti dengan baru.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.