Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Talenan Kayu Lebih Aman dari Serangan Bakteri?

Kompas.com - 14/07/2021, 14:00 WIB
Aniza Pratiwi,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Talenan merupakan benda yang paling sering digunakan saat proses memasak.

Namun, fungsinya sebagai alas untuk memotong beragam jenis bahan makanan membuat Anda harus memilih talenan yang tepat sehingga tidak menyebabkan masalah kesehatan anggota keluarga.

Seperti yang dilansir dari Cooking Light, Rabu (14/7/2021), misalnya jika Anda menggunakan talenan untuk memotong daging mentah, kemudian menggunakannya untuk memotong sayuran, sehingga Anda berisiko kontaminasi silang.

Baca juga: Cara Membersihkan dan Mencegah Noda Jamur pada Talenan

Kontaminasi silang ini akan menyebabkan masalah kesehatan pencernaan, seperti diare.

Talenan kayu lebih aman

Untuk waktu yang lama, semua talenan terbuat dari kayu. Tetapi kemudian muncul gagasan bahwa talenan plastik lebih mudah dibersihkan, jadi lebih aman.

Tapi, ternyata, penelitian menunjukkan bahwa talenan kayu sebenarnya sama amannya, bahkan lebih aman untuk digunakan daripada plastik.

Ilustrasi talenan kayu.UNSPLASH/CONSCIOUS DESIGN Ilustrasi talenan kayu.
Meskipun kayu lebih sulit untuk disanitasi atau dibersihkan, dan tidak bisa masuk ke mesin pencuci piring, kayu secara alami memiliki anti-mikroba, sedangkan celah pada talenan plastik, memiliki banyak tempat bagi bakteri untuk bersembunyi.

Baca juga: 4 Bahan yang Ampuh Bersihkan Talenan Kayu dari Bakteri, Bau, dan Noda

Memang, talenan kayu memiliki celah, namun celah-celah tersebut lebih dalam, artinya bakteri jatuh dan akhirnya mati, sehingga mereka tidak bersentuhan dengan lebih banyak makanan.

Peneliti makanan dari UC Davis Dean O Cliver menjelaskan, meskipun bakteri yang telah menghilang dari permukaan kayu ditemukan hidup di dalam kayu untuk beberapa waktu, mereka hanya dapat dideteksi dengan membelah atau mencungkil kayu atau dengan memaksa air mengalir sepenuhnya dari satu permukaan ke permukaan lainnya.

Penting juga untuk dicatat bahwa jenis kayu yang Anda gunakan penting. Kayu keras lebih baik dalam menahan bakteri.

“Kayu keras seperti maple berbutir halus, dan aksi kapiler dari butiran tersebut menarik cairan ke bawah, menjebak bakteri yang terbunuh saat papan mengering setelah dibersihkan,” kata Ben Chapman, peneliti keamanan pangan di NC State.

Baca juga: Cara Membersihkan Talenan Kayu agar Terbebas dari Kuman

“Kayu lunak, seperti cemara, cenderung tidak membuat ujung pisau Anda tumpul, tetapi juga menimbulkan risiko keamanan pangan yang lebih besar,” jelas Chapman.

Ilustrasi talenan kayu.UNSPLASH/MAX DELSID Ilustrasi talenan kayu.

Itu karena mereka memiliki butiran yang lebih besar, yang memungkinkan kayu terbelah lebih mudah, membentuk alur di mana bakteri dapat berkembang.

Jaga agar talenan tetap bersih

Agar talenan bebas dari kuman dan bakteri, Anda harus sering membersihkannya. Untuk membersihkan talenan plastik, cukup letakkan ke mesin pencuci piring Anda, atau cuci dengan sabun cuci piring dan air dengan tangan.

Selain itu, Anda juga dapat menggunakan larutan satu sendok makan pemutih untuk membersihkannya. Sementara itu, untuk membersihkan talenan kayu, air hangat dan sabun bekerja paling baik.

Baca juga: Lakukan Ini untuk Menjaga Kebersihan Talenan

Gunakan talenan yang berbeda

Mengisi dapur Anda dengan beberapa talenan yang berbeda dapat membantu mencegah kontaminasi silang.

 

"Memiliki satu talenan untuk daging mentah, ikan, dan unggas," papar Sana Mujahid, manajer penelitian keamanan pangan di Consumer Reports.

Serta, Anda harus memiliki papan terpisah untuk roti, buah-buahan, dan sayuran.

Talenan kayu memang memiliki kelebihan daripada talenan plastik, namun dengan menggunakannya tanpa mencucinya sama saja dengan mengumpulkan bakteri di dalamnya. Dan yang perlu diingat, ganti talenan kayu jika Anda melihat talenan sudah terlihat lapuk atau mengalami kerusakan lainnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com