JAKARTA, KOMPAS.com-- Salah satu masalah kesehatan yang sering dialami oleh kucing adalah diare.
Kotoran kucing adalah indikator kuat apakah kucing sedang sakit atau cedera. Untuk itu ada baiknya kamu sering melakukan pengecekan terhadap kotak pasir Si Manis.
Kelainan seperti darah pada kotoran kucing atau tinja yang encer bisa menjadi gejala dari beberapa masalah utama yang mendasarinya.
Baca juga: 11 Keadaan Darurat Kucing yang Butuh Segera Dibawa ke Dokter
Dilansir dari Catster, Jumat (2/7/2021), penting untuk diingat bahwa diare bukanlah penyakit itu sendiri tetapi gejala.
Ada banyak alasan mengapa kucing mungkin mengalami diare. Pertama, diare adalah kondisi di mana kotoran kucing mulai dari massa yang sangat lunak dan berair hingga hanya cair.
Skalanya berkisar dari yang menyerupai es krim lembut hingga genangan air. Kotoran kucing normal biasanya mirip dengan churos namun pendek-pendek, jadi akan lebih padat.
Bergantung pada pola makan kucing, mungkin itu makanan kucing yang sangat basah atau pola makan mentah, pemilik harus tahu bagaimana bentuk normal dari feses kucing peliharaannya.
Menurut Dr. Will Spanbock dari Good Ground Animal Hospital di Hampton Bays, New York, ada beberapa penyebab umum diare pada kucing.
Berikut adalah empat penyebab utama diare pada kucing menurut Dr. Spanbock:
Baca juga: 5 Risiko Kesehatan pada Kucing yang Kegemukan
Ini sama dengan memakan sesuatu yang bisa mengganggu sistem pencernaan. Daftar American Veterinary Medical Association untuk barang-barang rumah tangga dan makanan manusia paling beracun bagi kucing sangat lengkap seperti bubuk kopi, anggur, bawang, bawang putih, dan apa pun dengan pemanis buatan, menjadi beberapa penyebabnya.