JAKARTA, KOMPAS.com - Dari sekian ruangan yang ada di rumah, kamar tidur adalah ruangan yang paling lama ditempati oleh sebagian besar penghuni rumah.
Maka itu, penting bagi siapa pun untuk rutin membersihkannya demi memastikan kamar tidur tetap bersih dan nyaman.
Baca juga: 7 Trik Menata Kamar Tidur Sempit dengan Kasur Besar
Namun, membuat kamar tidur bersih saja tidak cukup. Pastikan bahwa kamar tidur juga menjadi ruangan yang menyehatkan untuk ditempati.
Dilansir dari beberapa sumber, Selasa (25/5/2021), berikut ini cara membuat kamar tidur menjadi ruangan yang sehat dan nyaman.
Baca juga: 6 Trik Mendekorasi Kamar Tidur Sempit Terlihat Lebih Luas
Setiap bangun tidur pada pagi hari, jangan lupa membuka jendela dan gorden guna menghasilkan pertukaran udara di kamar tidur.
Sinar matahari yang masuk melalui jendela sanga baik bagi kamar karena membantu mengurangi pertumbuhan jamur dan bakteri yang kerap membuat kamar jadi lembap.
Baca juga: Minimalis hingga Rustic, Ini 3 Model Jendela Kamar Tidur 2021
Tanaman hias layak mendapat tempat di kamar tidur. Selain menambah sentuhan dekoratif yang bagus, tanaman hias juga menyaring udara dan menghilangkan partikel beracun dari kamar tidur.
Pada dasarnya, ketika tanaman hias makan dan bernapas, mereka menjebak partikel berbahaya seperti ozon dan formaldehida.
Baca juga: 7 Tanaman Hias Terbaik untuk Kamar Tidur
Meski ada banyak tanaman hias cantik yang mampu singkirkan polutan, lidah mertua, lili paris, dan sirih gading adalah tiga tanaman hias teratas untuk diletakkan di kamar tidur.
Selain itu, tanaman hias juga dapat menurunkan kecemasan dan stres sehingga penghuni kamar tidur bisa bernapas lega.
Baca juga: Udara di Dalam Rumah Kering? Letakkan 5 Tanaman Hias Ini
Pencahayaan buatan dan polusi cahaya memberikan beberapa efek negatif pada pola tidur. Faktanya, paparan cahaya lampu sebelum kamu tertidur dapat mempengaruhi kualitas istirahat.
Cahaya putih yang terang tidak baik untuk kamar tidur karena meningkatkan kewaspadaan. Hal ini juga dikaitkan dengan penekanan melatonin, yang dapat mengganggu ritme sirkadian–jam internal seseorang yang memberi tahu kapan harus bangun dan tidur– dan membuat sulit tidur.
Baca juga: Tips Memilih Pencahayaan untuk Setiap Ruangan di Rumah
Sebaliknya, pencahayaan yang hangat dan tersebar cenderung tidak mengganggu produksi melatonin.
Penelitian lain menunjukkan bahwa meredupkan lampu sebelum tidur dapat membantu seseorang merasa lebih mengantuk dan mengikuti jadwal yang teratur.
Baca juga: Kesalahan Memilih dan Meletakkan Pencahayaan di Kamar Tidur
Jadi, tukar bohlam terang di kamar tidur dengan pencahayaan yang hangat dan redup agar mudah tidur dan tidak mengganggu tidur.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.