Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Rumah Tapak Alami Kenaikan dan Banyak Dicari di Tengah Pandemi

Kompas.com - 25/05/2021, 15:48 WIB
Aniza Pratiwi,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski di tengah situasi pandemi Covid-19, kebutuhan primer atau dasar seperti rumah ternyata masih dicari oleh sebagian masyarakat.

Faktanya, tercatat pada pencarian properti di Rumah.com pada kuartal pertama 2021 naik sebesar 26 persen dibanding pada kuartal sebelumnya. 

Baca juga: Indeks Harga Hunian Menurun di Tengah Pandemi

Seperti yang dipaparkan dalam webinar bertema "Review Property Market di Q1 2021 di Tengah Upaya Kebangkitan Ekonomi Nasional", Selasa (25/5/2021), pencarian properti di kawasan Jabodetabek masih didominasi pencarian rumah tapak, yakni sebesar 90 persen dari total pencarian properti di Rumah.com.

Lokasi pencarian paling populer adalah kawasan Jakarta Selatan, yakni 24 persen pencarian. Jika diakumulasikan, mayoritas pencarian sebanyak 56 persen mengincar kawasan DKI Jakarta. 

Baca juga: 5 Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Membeli Rumah Pertama

Spesifiknya, sebanyak 56 persen orang mencari rumah di bawah harga Rp1 miliar, kemudian sebanyak 47 persen pencarian dilakukan pada harga maksimal Rp750 juta. Bahkan, di sisi lain, ada 22 persen pencarian yang dilakukan dalam kisaran harga Rp1,5-4 miliar. 

Penurunan indeks harga apartemen 

Sementara itu, Marine Novita, Country Manager Rumah,com, menyimpulkan bahwa berdasarkan Data Rumah.com Indonesia Property Market Index pada kuartal pertama 2021 menunjukkan terjadinya penurunan harga properti. 

Baca juga: Suku Bunga KPR Turun Tipis, Apa Kabar Harga Rumah?

Namun, pasar properti nasional diperkirakan masih akan tetap stabil. Mengingat, penurunan harga properti lebih dipengaruhi oleh menurunya harga apartemen. Sebaliknya, harga properti untuk segmen rumah tapak masih meningkat. 

Hal lain yang dapat menjaga optimisme pasar properti pada 2021 adalah masih tingginya pencarian properti pada kuartal pertama 2021 dibanding kuartal sebelumnya. 

Baca juga: Riset: Harga Rumah Naik karena Permintaan Meningkat di Masa Pandemi

Selain Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan Jawa Tengah adalah sejumlah wilayah yang masih tetap menunjukkan kenaikan harga properti, terutama di segmen rumah tapak.

Hal ini terutama terlihat pada kota-kota favorit pencarian properti seperti Tangerang, Depok, Bekasi, dan Semarang.

“Preferensi konsumen akan rumah tapak yang dekat dengan pusat kota belum sebanding dengan anggaran yang disediakan, yakni di bawah Rp1 miliar. Panduan dan resources yang dimiliki Rumah.com memungkinkan pencari rumah menajamkan pencarian mereka untuk menemukan hunian yang sesuai dengan budget dan kebutuhan,” jelas Marine. 

Baca juga: 5 Warna Cat yang Dapat Meningkatkan Nilai Jual Rumah

Padahal, bagi konsumen yang ingin memiliki rumah tapak di kawasan Jakarta, mereka harus menyediakan dana setidaknya Rp2,5 miliar untuk bisa membelinya. 

Sebagai solusi alternatif, pencari properti yang mengincar hunian di kawasan Jakarta, tapi budget terbatas, bisa melirik apartemen. Dengan budget di kisaran Rp750 jutaan, konsumen masih bisa mendapatkan unit apartemen dengan dua kamar tidur. 

Baca juga: Milenial Lebih Tertarik Beli Rumah Daripada Apartemen?

Pembeli milenial 

Menurunnya harga dan naiknya suplai properti menunjukkan bahwa pasar properti masih berada dalam situasi buyer’s market. Bagi konsumen yang sudah siap secara finansial, inilah saat terbaik membeli properti.

Konsumen juga akan semakin dimanjakan oleh stimulus pemerintah berupa penghapusan PPN, pembelian properti tanpa uang muka, serta tren suku bunga yang terus turun. 

Baca juga: Tak Lagi Mobil atau Gadget, Kini Makin Banyak Milenial Tertarik Beli Rumah?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com