Tanaman Mati Setelah Dipindahkan ke Tanah atau Pot? Ini Penyebabnya

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain penyiraman dan paparan sinar matahari, terkadang ada beberapa tanaman yang memerlukan perpindahan tempat dari pot ke pot baru lainnya atau ke tanah di pekarang rumah.

Tanaman yang sudah terlalu besar harus dipindahkan ke tempat baru, agar akarnya masih bisa mendapatkan ruang dan oksigen untuk tetap tumbuh.

Namun, seperti yang dilansir dari Home Guides SF Gate, Kamis (6/5/2021), terkadang ketika tanaman dipindahkan ke pot baru atau ke tanah, tiba-tiba menunjukkan keadaan yang tidak sehat, seperti daun yang layu bahkan hingga mati.

Baca juga: Perhatikan, Ini Tanda Tanaman Tidak Sehat

Lantas, apa penyebabnya tanaman layu atau mati setelah dipindahkan ke dalam pot lainnya? Simak ulasannya berikut ini.

1. Syok transplantasi

Setelah dipindahkan ke area lain di taman atau pot baru, tanaman yang mengalami pertumbuhan yang buruk, kurang kuat atau mati mengalami masalah atau gagal tumbuh di lokasi baru karena guncangan transplantasi.

Ini dapat terjadi pada semua jenis tanaman, termasuk bibit taman yang lembut, tanaman herba, pohon dan semak.

Tanaman yang baru dipindah akan berjuang menyesuaikan diri dengan kondisi barunya. Bahkan tanaman dalam pot yang dipindahkan dari satu lokasi ke lokasi lainnya dapat mengalami kehilangan kekuatan dan guncangan transplantasi.

Baca juga: 7 Cara Mempercantik Tanaman Hias di Dalam Ruangan

2. Perubahan lingkungan

Alasan lainnya tanaman mati setelah dipindahkan adalah perubahan terhadap cahaya, kelembaban, suhu, dan air. Hal ini dapat memengaruhi seberapa baik tanaman tumbuh di lingkungan barunya.

Tanaman yang dipindahkan ke lokasi dengan tanah yang basah atau memiliki drainase yang buruk akan berjuang hidup, karena sistem akar mungkin tenggelam dan kekurangan oksigen.

Faktor lain yang menyebabkan pembentukan yang buruk termasuk cahaya yang tidak tepat, paparan elemen seperti angin kencang dan cedera pada sistem akar tanaman selama pemindahan.