Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta Unik dan Menarik Kucing Sphynx yang Sering Dikira "Botak"

Kompas.com - 06/05/2021, 13:08 WIB
Lolita Valda Claudia,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Bagi para pencinta kucing, pasti sudah tak asing lagi dengan jenis kucing Sphynx? Ya, kucing yang dikenal tidak memiliki bulu ini punya bentuk wajah yang unik dan telinga yang besar juga lebar.

Tak hanya itu, ternyata kucing Sphynx memiliki sejumlah fakta unik dan menarik yang perlu kamu ketahui. Melansir dari mentalfloss, berikut ini tujuh fakta menarik soal kucing Sphynx.

Baca juga: Gejala dan Cara Mengobati Kucing Cacingan

Berasal dari Kanada

Banyak rumor yang mengatakan bahwa kucing Sphynx berasal dari Mesir karena namanya diambil dari bahasa Yunani kuno, Sfinks atau makhluk mitologi Mesir yang bertubuh singa dengan kepala manusia.

Padahal, kucing Sphynx ternyata berasal dari Kanada dan mulai berekspansi di Amerika Utara sejak 1960-an atau ketika seekor kucing Ontario melahirkan anak kucing tak berbulu, hasil dari mutasi genetik alami. 

Baca juga: Ragam Penyebab Anak Kucing Mengalami Mencret

Selanjutnya, pada 1970-an, dua pasang anak kucing Sphynx terlahir di Toronto dan Minnesota hingga akhirnya dilakukan pengembangbiakkan serta banyak dipelihara sampai saat ini.

Tidak Benar-benar "Botak"

Sekilas saat melihat kucing Sphynx, kamu pasti mengira bahwa mereka tidak memiliki bulu dan terlihat seperti "telanjang" atau "botak". Namun, ketika menyentuh atau mengelusnya, kamu akan merasakan adanya bulu-bulu halus yang menutupi seluruh permukaan kulit. 

Baca juga: Gejala Keracunan Pada Kucing dan Cara Menghadapinya

Tubuh kucing Sphynx ditutupi dengan lapisan bulu halus yang teksturnya mirip dengan material suede.

Memiliki Pola dan Warna Berbeda

Ilustrasi kucing spinxDan Wayman/Unsplash Ilustrasi kucing spinx

Meskipun warna kucing Sphynx terlihat seperti warna kulit, tetapi pigmen kulit mereka bisa bervariasi dalam berbagai warna dan pola. Mulai dari, pola dan warna kulit penyu hingga tabbies.

Baca juga: 3 Cara Mengobati Jamur pada Kucing

4. Tidak Hipoalergik

Jika kamu alergi dengan bulu kucing, tetapi ingin memeliharanya, kucing Sphynx bisa jadi pilihan yang tepat.

Meskipun banyak rumor mengatakan bahwa kucing Sphynx terkesan hipoalergik dan bisa dipelihara oleh mereka yang alergi bulu kucing, tapi anggapan itu salah. 

Baca juga: Tips dan Cara Membersihkan Telinga Kucing

 Sebab, kucing Sphynx masih menghasilkan fel d1, protein alergen dalam air liurnya serta sekresi kulit yang menyebabkan mata gatal juga merah.

Dimandikan Setiap Minggu

Penampakkan kucing Sphynx yang tanpa bulu membuat banyak orang terkecoh dan beranggapan bahwa Sphynx tidak perlu terlalu sering dimandikan karena tidak kotor.

Padahal, kulit kucing Sphynx banyak menghasilkan minyak sehingga harus rutin dimandikan atau setidaknya seminggu sekali. 

Baca juga: Tips Merawat Anak Kucing di Masa Awal Kehidupannya

Hal yang sama berlaku untuk telinganya. Karena tidak ada bulu yang menghalangi kotoran atau sel kulit mati menumpuk di dalam rongga, pemilik harus menyekanya secara teratur dengan waslap atau bola kapas untuk menjaga telinga tetap bersih.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com