Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Jorok, Ini Alasan Kucing Saling Mengendus Bokong

Kompas.com - 28/04/2021, 13:30 WIB
Abdul Haris Maulana,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

Sumber Pet Place

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi kamu yang memiliki kucing peliharaan lebih dari satu, pasti sering melihat kucing menunjukkan perilaku yang tampak aneh satu sama lain.

Salah satu perilaku aneh yang dimaksud di sini adalah kucing saling mengendus bokong atau pantat atau dubur mereka satu sama lain, khususnya bagi kucing yang satu perindukan.

Ketika melihat perilaku tersebut, mungkin kamu beranggapan hal itu jorok dan menjijikkan. Lantas, mengapa kucing saling mengendus bokong? Apakah ini perbuatan yang buruk? 

Baca juga: 5 Hal Ini Ditakuti oleh Kucing, Apa Saja?

Dikutip dari Pet Place, Rabu (28/4/2021), mengendus bokong adalah bentuk komunikasi kucing ke kucing yang sangat alami, instingtual, dan dasar. Meski tampak aneh, begitulah cara kucing menyapa dan mengenal satu sama lain, yang biasanya diiringi dengan mengendus dada serta leher.

Bahkan, kucing yang saling mengenal dengan baik akan mengendus untuk "melihat apa yang baru" serta memperkuat ikatan dan komunikasi mereka. 

Baca juga: Mengapa Kucing Tersedak Bola Bulu? Ini Penyebab dan Solusinya

Mengendus bokong kucing lain adalah cara kucing bertanya seperti "Halo, apa kabar?". Cara ini mirip dengan cara manusia menggunakan jabat tangan saat bertemu atau berkenalan dengan orang lain. Kucing berkomunikasi satu sama lain menggunakan indera penciumannya yang kuat dan mendeteksi sinyal bahan kimia dalam minyak bau dari kelenjar anal.

Ketika seekor kucing mencium bokong kucing lain dan kamu mencoba menghentikannya, kamu sebenarnya mengganggu perilaku yang sehat. 

Baca juga: Mengapa Kucing Tiba-tiba Batuk? Ini Penyebabnya

Meskipun mungkin tampak memalukan atau menjijikan bagimu, kucing akan mengendus bokong satu sama lain sebagai cara saling menyapa. 

Tidak hanya saling menyapa, mereka sebenarnya juga saling bertukar informasi. Mereka mengungkapkan sesuatu tentang kesehatan mereka, apakah mereka pernah ke sini sebelumnya, apakah mereka aktif secara seksual, dan masih banyak lagi. 

Baca juga: Apakah Kucing Mengetahui Saat Dipanggil Namanya?

Kehidupan sosial kucing tidak mematuhi atau sesuai dengan kode yang digunakan orang untuk berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. Kamu tidak akan melihat dua anak kucing bersalaman, bertukar kata, berpelukan, atau berciuman untuk saling menyapa.

Bahasa dan komunikasi kucing tidak termasuk jenis tampilan kasih sayang atau keramahan yang dilakukan manusia.

Bagaimana kucing bertukar informasi dari saling mengendus bokong? Hal itu dipengaruhi karena kantung duburnya. Kantung dubur adalah kelenjar yang terletak di samping anus, mirip dengan kelenjar anal anjing. 

Baca juga: 6 Penyakit yang Bisa Diderita Kucing akibat Makanan yang Salah

Mereka mengeluarkan zat yang memiliki bau busuk dalam jumlah banyak, tetapi umumnya tidak dapat dicium manusia.

Karena indera penciuman kucing jauh lebih tajam daripada indera penciuman manusia, mereka dapat mengenali hormon dan bahan kimia non-volatil dalam sekresi yang memberi mereka informasi tentang kucing lain. 

Baca juga: Kucing Suka Menjatuhkan dan Memecahkan Barang, Ini 3 Alasannya

Ahli perilaku menyarankan, karena rutinitas mengendus bokong adalah bagian normal dari perilaku kucing, sebaiknya jangan menyela jika kucing melakukan hal tersebut.

Menyela perilaku ini sama dengan kamu menghentikan seorang teman berjabat tangan dengan seseorang yang ditemuinya. Hal itu dapat mengganggu atau mengecewakan kucing lain dan membuat perkenalannya menjadi canggung. 

Baca juga: Kucing Betina Bisa Hamil Lagi Saat Masih Menyusui?

Faktanya, kurangnya komunikasi mengendus bokong antarkucing dapat membuat stres di antara kucing. Karena itu, beberapa kucing lebih agresif mengendus daripada kucing lain serta tidak setiap kucing yang bertemu benar-benar akan menyukai satu sama lain.

Jika mengendusnya semakin intens dan kamu melihat tanda-tanda agresi lainnya, sebaiknya jauhkan kucingmu dari yang lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Antipudar, Ini 8 Cara Mencuci Pakaian Hitam dengan Benar

Antipudar, Ini 8 Cara Mencuci Pakaian Hitam dengan Benar

Do it your self
4 Cara Menciptakan Ruang Kerja Minimalis

4 Cara Menciptakan Ruang Kerja Minimalis

Decor
5 Penyebab Kucing Menjilat Karpet

5 Penyebab Kucing Menjilat Karpet

Pets & Garden
7 Kesalahan Mengepel Lantai yang Harus Dihindari

7 Kesalahan Mengepel Lantai yang Harus Dihindari

Housing
8 Manfaat Lemon untuk Membersihkan Rumah

8 Manfaat Lemon untuk Membersihkan Rumah

Housing
8 Tanaman Sayur yang Cepat Panen, Bisa Hemat Pengeluaran

8 Tanaman Sayur yang Cepat Panen, Bisa Hemat Pengeluaran

Pets & Garden
5 Area Terlarang Meletakkan Tempah Sampah di Rumah

5 Area Terlarang Meletakkan Tempah Sampah di Rumah

Housing
Food Processor Vs Blender, Mana yang Harus Dibeli?

Food Processor Vs Blender, Mana yang Harus Dibeli?

Home Appliances
3 Cara Menghilangkan Bau Apak dari Rumah

3 Cara Menghilangkan Bau Apak dari Rumah

Housing
5 Ide Kamar Mandi Tradisional yang Menawan

5 Ide Kamar Mandi Tradisional yang Menawan

Decor
5 Ide Dapur Luar Ruangan yang Estetik dan Fungsional

5 Ide Dapur Luar Ruangan yang Estetik dan Fungsional

Decor
5 Cara Mengatur Tata Letak Ruangan Menurut Feng Shui

5 Cara Mengatur Tata Letak Ruangan Menurut Feng Shui

Housing
6 Ide Kamar Mandi Berwarna Pink, Bikin Ruangan Lebih Cantik

6 Ide Kamar Mandi Berwarna Pink, Bikin Ruangan Lebih Cantik

Decor
5 Tips Membasmi Hama Siput dari Kebun Sayur

5 Tips Membasmi Hama Siput dari Kebun Sayur

Pets & Garden
Kesalahan Mencuci Kain Mikrofiber yang Harus Dihindari

Kesalahan Mencuci Kain Mikrofiber yang Harus Dihindari

Do it your self
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com