JAKARTA, KOMPAS.com — Pengusir hama ultrasonik adalah perangkat elektronik yang mengeluarkan suara frekuensi tinggi yang dirancang untuk mengusir, melukai, atau membunuh hama rumah tangga, seperti hewan pengerat dan serangga.
Namun, apakah alat ini benar-benar efektif mengusir hama telah diperdebatkan oleh laboratorium pengujian dan Komisi Perdagangan Federal AS (FTC).
Seperti kita tahu, hewan pengerat dan serangga dapat menularkan salmonella, hantavirus, dan penyakit lainnya, serta menyebabkan kerusakan bangunan yang signifikan.
Baca juga: 6 Hama Serangga yang Sering Menyerang Tanaman dan Cara Membasminya
Tanda-tanda adanya hewan pengerat dalam rumah diantaranya, adanya kotoran hama, terutama di dekat makanan dan di bawah bak cuci, bungkusan makanan yang digerogoti atau dikunyah, dan lubang pada tembok atau atap rumah yang digunakan tikus untuk keluar dan masuk rumah.
Hama lain yang juga menyebalkan adalah kecoak. Hama ini terkenal paling sulit diatasi dan ada dimana-mana.
Kehadirannya ditandai dengan kotoran hama, yang bentuknya mirip lada, biasanya ditemukan di lemari dapur, serta kantung telurnya, yang sering terlihat di lokasi yang sulit dijangkau, seperti retakan dan celah di lemari dan saluran dapur, dan di belakang mesin pencuci piring dan lemari es. Pengusir hama ultrasonik bahkan diklaim dapat menghilangkan jenis hama rumah tangga ini.
Dilansir dari laman Nachi, Senin (26/4/2021), penggunaan suara yang dapat didengar untuk mencegah hama adalah strategi lama.
Baca juga: Simak, 9 Pertanyaan Umum Tentang Hama Tikus di Rumah
Orang Cina kuno menggunakan sejumlah alat pengusir sensorik yang dioperasikan secara mekanis untuk mencegah hewan pengerat memasuki tanaman dan bangunan pertanian.
Ultrasonografi, yang ditentukan oleh frekuensi suara di luar batas atas pendengaran manusia, telah digunakan sebagai pengendalian hama hanya selama beberapa dekade terakhir.
Perangkat ultrasonik dicolokkan ke stopkontak rumah yang kemudian konon mengeluarkan suara frekuensi tinggi yang mengganggu hama.
Suara tersebut diduga menyebabkan respons fisiologis yang dikenal sebagai respons kejang audiogenik, yang ditandai dengan lari tanpa arah, kejang, dan kemungkinan kematian akibat perdarahan otak.
Teori di balik perangkat tersebut adalah bahwa hewan pengerat yang bingung akhirnya melarikan diri ketika gangguan mencegah mereka mengumpulkan makanan, berkembang biak, membangun sarang atau berkomunikasi.
Perangkat ultrasonik populer dan menarik bagi konsumen karena kemudahan penggunaannya dan fakta bahwa mereka tidak bersuara di telinga manusia dan diduga menghilangkan kebutuhan akan perangkap dan racun, yang dianggap oleh beberapa orang sebagai bentuk pengendalian hama yang tidak manusiawi.
Perangkat elektromagnetik dan subsonik juga tersedia, dan semua desain bervariasi menurut intensitas, kecepatan, dan frekuensi sinyal.
Baca juga: Simak, 9 Pertanyaan Umum Tentang Hama Tikus di Rumah
Studi yang dirancang untuk menyelidiki kemanjuran penolak hama ultrasonik telah menunjukkan hasil yang beragam.
Satu tes ekstensif yang dilakukan oleh Kansas State University pada tahun 2002 menemukan bahwa perangkat tersebut efektif dalam mengusir beberapa serangga, seperti jangkrik, tetapi perangkat yang sama memiliki pengaruh yang kecil terhadap kecoak, sementara semut dan laba-laba tidak terpengaruh oleh perangkat apa pun.
Dari hama yang tampaknya terganggu oleh kebisingan tersebut, beberapa pengujian menunjukkan bahwa mereka segera terhabituasi karena menyadari bahwa kebisingan tersebut tidak berbahaya.
Bahkan model yang terbukti berhasil dalam pengujian tidak mungkin berfungsi secara memadai dalam situasi dunia nyata, di mana kekuatan sinyal berkurang dengan cepat dan dapat diblokir oleh dinding dan furnitur.
Baca juga: 5 Cara agar Tanaman Sayuran di Halaman Rumah Tak Diserang Hama
Masalah keamanan juga muncul; beberapa pengguna telah melaporkan bahwa suara dapat melemahkan kejelasan percakapan telepon, mengganggu sistem alarm pencuri, dan menyebabkan kebisuan pada alat bantu dengar.
Kebisingan juga dapat menyebabkan gangguan yang tidak disengaja pada kelinci dan hewan pengerat, seperti marmot dan hamster. Kucing dan anjing dapat mendengar dalam rentang ultrasonik, tetapi mereka tampaknya tidak terganggu oleh suara yang dikeluarkan oleh perangkat ini.
Produsen penolak hama ultrasonik membuat klaim yang mungkin tidak didukung oleh pengujian ilmiah. Faktanya, lebih dari 60 perusahaan menerima surat peringatan dari FTC pada tahun 2001 yang menyatakan bahwa “klaim khasiat tentang produk tersebut harus didukung oleh bukti ilmiah.”
Dua tahun kemudian, satu perusahaan digugat oleh FTC karena melanggar peringatannya.
Namun demikian, banyak pengguna telah melaporkan keberhasilannya, sehingga pelanggan disarankan untuk meneliti merek tertentu sebelum membeli repeller hama ultrasonik. Perangkat harus ditempatkan di area di mana sinyalnya akan berjalan tanpa gangguan oleh dinding atau furnitur.
Pengawas The International Association of Certified Home Inspectors (InterNACHI), memberi tahu bahwa ada banyak pilihan pengendalian hama yang lebih andal, seperti pestisida kimiawi, perangkap dan bahkan kucing, efektif dan murah.
Singkatnya, pengusir hama ultrasonik mengeluarkan suara frekuensi tinggi yang diklaim produsen mengurangi serangan hama rumah tangga, tetapi laboratorium pengujian menunjukkan bahwa sebagian besar perangkat tersebut tidak berfungsi seperti yang diiklankan, yang melanggar pedoman FTC.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.