Kebanyakan tanaman yang dapat dimakan membutuhkan setidaknya enam jam sinar matahari setiap hari, namun 12 hingga 16 jam lebih baik.
Pastikan untuk mengatur sistem pencahayaan Anda pada pengatur waktu, sehingga lampu menyala dan mati pada waktu yang sama setiap hari.
Pencahayaan terbaik untuk sistem hidroponik adalah perlengkapan lampu pelepasan intensitas tinggi, yang dapat mencakup lampu sodium bertekanan tinggi atau halida logam. Bola lampu halida memancarkan lebih banyak cahaya oranye-merah, yang bagus untuk tanaman dalam tahap pertumbuhan vegetatif.
Baca juga: Mengenal Hidroponik dan Cara Kerjanya
Kemudian, suhu ideal adalah antara 68 dan 70 derajat Fahrenheit. Suhu yang tinggi dapat menyebabkan tanaman menjadi kerdil, dan jika suhu air terlalu tinggi, dapat menyebabkan busuk akar.
Kelembaban ideal untuk ruang tanam hidroponik adalah dari 40 hingga 60 persen kelembapan relatif. Tingkat kelembaban yang lebih tinggi, terutama di ruangan dengan sirkulasi udara yang buruk dapat menyebabkan embun tepung dan masalah jamur lainnya.
Pertimbangkan humidifier atau dehumidifier untuk mengatur kelembapan relatif.
Selain itu, tanaman memiliki pasokan karbon dioksida yang cukup. Cara terbaik untuk memasukkan karbon dioksida ke tanaman Anda adalah dengan memastikan ruangan memiliki aliran udara yang konstan.
Baca juga: 7 Media Tanam Hidroponik yang Bisa Dicoba di Rumah
Jika perlu, belilah kipas atau peralatan sirkulasi udara untuk meningkatkan aliran udara.
Untuk penyiraman, hal yang harus diperhatikan adalah air sadah yang mengandung kandungan mineral tinggi tidak akan melarutkan nutrisi seefektif air dengan kandungan mineral lebih rendah, jadi Anda mungkin perlu menyaring air jika mengandung mineral tinggi.
Tingkat pH ideal untuk air yang digunakan dalam sistem hidroponik adalah antara 5,8 dan 6,2 (sedikit asam).
Jika air Anda tidak memenuhi level ini, bahan kimia dapat digunakan untuk menyesuaikan pH ke kisaran yang ideal.
Nutrisi atau pupuk yang digunakan dalam sistem hidroponik tersedia dalam bentuk cair dan kering, serta organik dan sintetis. Gunakan pupuk yang dirancang untuk berkebun hidroponik; jangan gunakan pupuk standar.
Pupuk harus memiliki makronutrien utama yakni nitrogen, kalium, fosfor, kalsium, dan magnesium, serta zat gizi mikro, besi, mangan, boron, seng, tembaga, molibdenum, dan klorin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.