JAKARTA, KOMPAS.com - Tinggal di kawasan dekat dengan laut dengan pemandangan pantai yang indah dan menawan mungkin menjadi impian bagi sebagian orang.
Ketika kamu tinggal di dekat laut atau pantai, itu akan jauh lebih tenang dan bisa membuat tidurmu setiap malam begitu nyenyak dengan suara deburan ombak di pasir pantai.
Namun, tahukah kamu bahwa tinggal di kawasan yang dekat dengan laut dapat membuat AC jadi mudah mengalami kerusakan?
Baca juga: Apakah Perlu Menggunakan Humidifier di Ruangan Ber-AC?
Dilansir dari berbagai sumber, Senin (12/04/2021), pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai tinggal di kawasan laut dapat mudah merusak AC yang mereka miliki.
Kedengarannya agak menakutkan, tetapi air asin mengandung senyawa kimia yang disebut natrium klorida atau garam.
Garam atau natrium klorida, mungkin penting untuk kehidupan manusia, tetapi tidak terlalu bagus untuk AC yang kamu miliki.
Air asin dari laut mengandung jutaan partikel natrium klorida, dan menciptakan lapisan seperti debu pada permukaan.
Baca juga: 7 Tanda AC Bekerja Terlalu Keras
Saat natrium klorida melayang ke udara laut dan terbawa melintasi garis pantai, terkadang mereka menetap di bagian internal unit pendingin udara, menyebabkan kerusakan dan kinerja yang buruk.
Seiring waktu, natrium klorida dapat menumpuk dan menyebabkan kerusakan besar atau paling buruk, rusak total.
Bagian internal unit AC rentan terhadap kelembapan dan natrium klorida, tetapi tidak lebih dari kumparan kondensor.
Kumparan kondensor bertanggung jawab untuk menghilangkan panas dari refrigeran di dalam AC.
Unit AC sistem split memiliki koil evaporator yang terletak di dalam ruangan dan koil kondensor yang terletak di luar ruangan, terbuka untuk efek elemen.