JAKARTA, KOMPAS.com - Semua kucing betina secara alami akan mengalami siklus panas atau berahi jika belum disterilkan. Siklus panas ini disebut estrous dan ini menunjukkan bahwa kucing mampu berkembang biak.
Dilansir dari The Spruce, Minggu (11/4/2021), ada beberapa indikasi utama bahwa kucing mungkin mengalami berahi dan berguna bagi pemilik kucing yang mungkin bertanya-tanya mengapa perilaku kucing mereka berubah untuk mengenali hal-hal ini.
Kucing betina yang tidak disteril memiliki organ reproduksi yang mencakup rahim dan ovarium. Organ reproduksi ini melalui siklus normal, yang disebut estrus atau lebih umum siklus panas, yang memungkinkan terjadinya reproduksi.
Baca juga: Mengapa Kucing Selalu Lapar? Ini 5 Alasannya
Selama siklus berahi pada kebanyakan mamalia, sel telur dilepaskan dari ovarium sebelum berkembang biak dan ini disebut ovulasi.
Tetapi karena kucing adalah ovulator yang diinduksi, mereka tidak melepaskan telur selama estrus sampai mereka berkembang biak.
Namun, mereka masih mengalami fluktuasi hormonal, bersama dengan beberapa pembengkakan pembuluh darah, selama siklus panas yang berarti tubuh mereka memberi tahu mereka bahwa inilah saatnya untuk berkembang biak.
Kucing betina secara alami memasuki siklus berahi pertama mereka sekitar usia enam bulan, tetapi ini dapat terjadi di mana saja antara usia empat dan 12 bulan tergantung pada jenis kucing, kesehatan, dan waktu dalam setahun.
Baca juga: Mengapa Kucing Tersedak Bola Bulu? Ini Penyebab dan Solusinya
Siklus berahi pertama ini dikaitkan dengan masa pubertas dan kucing bisa hamil selama siklus berahinya, termasuk yang pertama.
Seekor kucing biasanya berahi selama sekitar satu minggu dan jika tidak kawin, ia normal kembali dan kemudian kembali berahi lagi seminggu kemudian. Ini bisa terjadi sepanjang musim kawin.
Tidak seperti anjing, kucing tidak menunjukkan tanda-tanda fisik yang jelas saat berahi. Apa saja tanda kucing berahi?
Kucing akan lebih banyak mengeong, penyemprotan air seni, perilaku mencari perhatian, berguling di lantau, mengangkat ujung ekor ke atas, menggoyangkan ekor saat punggungnya dibelai serta sering menggosokan wajah pada sesuatu.