JAKARTA, KOMPAS.com - Mencuci handuk terlihat cukup sederhana, namun terkadang beberapa handuk yang telah dicuci menjadi kaku atau berbau tak sedap.
Bahkan ada beberapa masalah lainnya yaitu handuk memiliki noda abu-abu atau oranye kecokelatan walaupun sudah selesai dicuci.
Dilansir dari The Spruce, Sabtu (27/3/2021), jika Anda mencuci handuk dan baunya cukup harum saat keluar dari pengering. Namun ketika handuk basah memiliki bau tak sedap artinya handuk tidak terlalu bersih saat dicuci.
Baca juga: Berapa Kali Handuk Harus Dicuci? Ini Penjelasannya
Salah satu penyebab utama timbulnya bau adalah mesin cuci Anda tidak bersih dan kotoran serta bakteri menempel kembali pada handuk selama siklus pembilasan.
Sifat tenun dari kain terry atau handuk adalah memiliki tumpukan yang padat atau panjang serat yang lebih panjang untuk menyerap cairan. Jika cairan itu sendiri tidak bersih, itulah yang diserap kembali oleh handuk dalam siklus bilas.
Lantas, bagaimana cara mengatasinya? Mulailah dengan membersihkan mesin cuci Anda dengan baik.
Penumpukan kotoran dan sisa deterjen serta pelembut kain dapat terjadi pada mesin cuci muatan atas tetapi paling umum terjadi pada mesin cuci muatan depan yang menggunakan lebih sedikit air.
Baca juga: Ini yang Akan Terjadi Jika Tak Sering Mengganti Handuk Mandi
Mesin cuci muatan depan juga rentan air tergenang di dalam setelah siklus dan ini dapat menyebabkan bau jamur yang berpindah ke kain penyerap yang tebal.
Setelah mesin cuci bersih, Anda bisa mengatasi bau pada handuk. Mulailah dengan mencuci handuk dalam siklus air panas tetapi jangan tambahkan deterjen.
Sebagai gantinya, tambahkan satu cangkir cuka putih suling ke dalam cucian. Cuka akan membantu menghilangkan timbunan deterjen, kotoran tubuh, dan pelembut kain yang tersangkut di kain.
Akhiri proses dengan pencucian kedua di air panas dengan deterjen biasa tetapi jangan tambahkan pelembut kain. Ini akan membuat mereka harum dan bersih bahkan saat lembab.
Selain itu, menggunakan air panas setiap mencuci handuk dapat mengurangi bau tak sedap. Dan pastikan handuk benar-benar kering sebelum melipat dan menyimpannya.
Handuk tidak sebagai penyerap
Jika handuk Anda tidak menyerap seperti dulu, penyebabnya adalah penumpukan pelembut kain. Kebanyakan pelembut kain menggunakan bahan yang melapisi serat agar terasa lebih lembut.
Bahan kimia yang membuat handuk halus saat disentuh juga dapat mengusir air.
Untuk membuat handuk tersebut berfungsi kembali, cuci dengan air panas dengan deterjen yang kuat dan tambahkan satu cangkir cuka putih suling ke siklus bilas. Cuka akan membantu menghilangkan penumpukan residu dan membuat handuk Anda lembut secara alami.
Baca juga: Cara Mencuci Handuk agar Tetap Lembut dan Segar
Saat membeli handuk, carilah 100 persen kapas combed atau ring-spun. Handuk ini akan lebih menyerap dan tahan lama dibandingkan handuk lainnya.
Noda Abu-abu
Jika lingkaran abu-abu misterius muncul di handuk Anda dan bukan di seprai lain, itu adalah sabun yang tersisa saat proses pencucian. Merek tertentu, terutama sabun "alami", sabun mandi atau sabun cair, bereaksi dengan beberapa jenis air dan meninggalkan residu pada handuk.
Untuk menghilangkan noda, buat pasta dari deterjen bubuk dan sedikit air lalu oleskan ke area yang bernoda. Biarkan bekerja minimal 15 menit lalu cuci dengan air panas seperti biasa.
Handuk Kaku
Jika Anda memiliki air sadah dan tidak menggunakan sistem pelembut air, air Anda dapat menyebabkan timbunan mineral menumpuk di serat handuk.
Baca juga: Cara Mencuci Handuk agar Tetap Bersih dan Tahan Lama
Untuk membuatnya lembut kembali, cuci handuk dengan siklus air panas dengan satu cangkir amonia rumah tangga. Jangan menambahkan apapun. Menggabungkan produk lain dengan amonia dapat menyebabkan asap beracun.
Jika Anda tidak tinggal di daerah dengan air sadah, hal tersebut disebabkan oleh sisa deterjen yang menumpuk dan produk cucian lainnya (pelembut kain).
Sekali lagi, cuci handuk dengan pengaturan air panas tetapi jangan tambahkan deterjen. Pastikan Anda tidak membebani mesin cuci secara berlebihan sehingga ada banyak air untuk mengangkat dan membuang residu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.