Handuk tidak sebagai penyerap
Jika handuk Anda tidak menyerap seperti dulu, penyebabnya adalah penumpukan pelembut kain. Kebanyakan pelembut kain menggunakan bahan yang melapisi serat agar terasa lebih lembut.
Bahan kimia yang membuat handuk halus saat disentuh juga dapat mengusir air.
Untuk membuat handuk tersebut berfungsi kembali, cuci dengan air panas dengan deterjen yang kuat dan tambahkan satu cangkir cuka putih suling ke siklus bilas. Cuka akan membantu menghilangkan penumpukan residu dan membuat handuk Anda lembut secara alami.
Baca juga: Cara Mencuci Handuk agar Tetap Lembut dan Segar
Saat membeli handuk, carilah 100 persen kapas combed atau ring-spun. Handuk ini akan lebih menyerap dan tahan lama dibandingkan handuk lainnya.
Noda Abu-abu
Jika lingkaran abu-abu misterius muncul di handuk Anda dan bukan di seprai lain, itu adalah sabun yang tersisa saat proses pencucian. Merek tertentu, terutama sabun "alami", sabun mandi atau sabun cair, bereaksi dengan beberapa jenis air dan meninggalkan residu pada handuk.
Untuk menghilangkan noda, buat pasta dari deterjen bubuk dan sedikit air lalu oleskan ke area yang bernoda. Biarkan bekerja minimal 15 menit lalu cuci dengan air panas seperti biasa.
Handuk Kaku
Jika Anda memiliki air sadah dan tidak menggunakan sistem pelembut air, air Anda dapat menyebabkan timbunan mineral menumpuk di serat handuk.
Baca juga: Cara Mencuci Handuk agar Tetap Bersih dan Tahan Lama
Untuk membuatnya lembut kembali, cuci handuk dengan siklus air panas dengan satu cangkir amonia rumah tangga. Jangan menambahkan apapun. Menggabungkan produk lain dengan amonia dapat menyebabkan asap beracun.
Jika Anda tidak tinggal di daerah dengan air sadah, hal tersebut disebabkan oleh sisa deterjen yang menumpuk dan produk cucian lainnya (pelembut kain).
Sekali lagi, cuci handuk dengan pengaturan air panas tetapi jangan tambahkan deterjen. Pastikan Anda tidak membebani mesin cuci secara berlebihan sehingga ada banyak air untuk mengangkat dan membuang residu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.