Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Patut Dicoba, Pakai Susu untuk Membantu Pertumbuhan Tanaman

Kompas.com - 20/02/2021, 18:08 WIB
Abdul Haris Maulana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahukah kamu kalau sajian lezat dan penuh gizi yang terkandung dalam susu nyatanya tidak hanya bermanfaat bagi manusia, tapi juga untuk tanaman atau tumbuhan.

Susu dianggap berfungsi sebagai pupuk untuk tanaman yang membantu proses pertumbuhan tanaman, serta memiliki sifat antijamur dan pestisida.

Dalam hal ini, mungkin kamu tidak yakin akan kebenarannya dan merasa kalau itu hanyalah sebuah kebetulan yang tidak ada sangkutnya dengan susu.

Baca juga: Bumbu-bumbu Dapur Ini Bisa Bantu Pertumbuhan Tanaman

Tapi, dikutip dari kanal Youtube Bali Organik TV, Sabtu (20/2/2021), susu diyakini memiliki manfaat yang luar biasa untuk tanaman.

Saat susu disemprotkan ke tanaman, kandungan kalsium pada susu dapat diserap dengan cepat dan baik oleh tanaman, yang pada akhirnya membuat tanaman memiliki daya tahan lebih sehingga tidak terpengaruh oleh hama.

Selain itu, susu dianggap bisa mengendalikan populasi hama thrips karena ukuran partikel yang sangat kecil dari susu bisa menutup jalan masuk hama thrips untuk bisa melakukan penetrasi ke atas dan bawah daun.

Karens jalan masuknya tertutup, hama thrips tidak bisa membuat gangguan pada fungsi daun sebagai tempat fotosintesis.

Baca juga: Apa Pengaruh Suhu pada Pertumbuhan Tanaman?

Dilansir dari The Spruce, kandungan kalsium dan vitamin B pada susu yang baik untuk manusia, juga bermanfaat bagi tanaman.

Kalsium membantu tanaman tumbuh, serta mencegah pembusukan ujung bunga, yang bisa disebabkan oleh kekurangan kalsium.

Kondisi ini biasa terjadi pada tanaman tomat, paprika, dan labu. Susu juga dapat digunakan sebagai pestisida sampai taraf tertentu, paling menjanjikan dalam memerangi kutu daun dan mengurangi virus daun mosaik.

Disebutkan bahwa susu juga dapat digunakan sebagai agen antijamur untuk mencegah embun tepung.

 

Meski baik untuk pertumbuhan tanaman, perlu diketahui bahwa susu bukanlah obat mujarab dalam hal menanam tanaman.

Penggunaan susu yang terlalu banyak dapat menyebabkan tanaman rusak, akibat bakteri dalam minuman yang dapat menghambat pertumbuhan dan menyebabkan layu.

Lemak pada susu murni juga dapat menyebabkan bau busuk, sedangkan susu skim dapat menyebabkan busuk hitam, busuk lunak, dan bercak daun alternaria pada tanaman tertentu.

Baca juga: Apakah Cuaca Mendung Memengaruhi Pertumbuhan Tanaman?

Cara menggunakan susu pada tanaman

Semua jenis susu, termasuk susu segar, kadaluwarsa, evaporasi, dan susu bubuk, dapat digunakan pada tanaman di kebun asalkan diencerkan dengan benar.

Pilihlah susu rendah lemak (2 persen) atau rendah lemak (1 persen), daripada susu skim atau susu utuh.

Campur susu dengan air dengan perbandingan 50-50 dan tuangkan ke dalam botol semprot.

Menyiram susu sangat penting untuk memastikan bahwa susu benar-benar bermanfaat bagi tanaman milikmu di kebun, daripada merusak tanaman.

Perbandingannya tidak harus tepat, faktanya kamu bahkan dapat menggunakan 1 bungkus susu bubuk ukuran 25 gram ke dalam air berisi 5-10 liter.

Baca juga: Sering Diabaikan, 3 Air Bekas Cucian di Dapur Bisa Menyuburkan Tanaman

Semprotkan larutan susu ke daun tanaman, periksa kembali sekitar 30 menit untuk memastikan bahwa susu encer terserap.

Jika masih ada cairan yang menempel di daun pada saat itu, seka perlahan dengan kain basah. Tanaman tertentu, seperti tomat, rentan terkena penyakit jamur jika cairan susu terlalu lama menempel di daun.

Kamu juga bisa menuangkan campuran susu langsung ke tanah di pangkal tanaman, agar akar menyerapnya.

Setelah menyemprotkan susu, hentikan penggunaan pestisida atau pupuk kimia pada tanaman, yang akan membunuh bakteri dalam susu yang membantu pertumbuhan tanaman.

Setelah menggunakan larutan susu pada tanaman, mungkin ada sedikit bau tidak sedap, namun itu pada akhirnya akan mereda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com