JAKARTA, KOMPAS.com — Jas hujan menjadi teman setia dikala musim hujan seperti saat ini. Berbagai gaya dan model dari jas hujan tersedia di pasaran, mulai yang murah hingga mahal yang bisa melindungi kita dari air hujan.
Meskipun jas hujan dapat dapat menahan paparan air, paparan air yang berlebihan dan suhu tinggi dapat merusak lapisannya. Karenanya, jas hujan sebaiknya harus dibersihkan agar tak menjadi lembap dan berbau apek.
Untuk membersihkannya, kamu harus membaca label untuk mengetahui saran pencucian dari jas hujan milikmu. Selain itu, penting untuk memahami jenis kain dan lapisan kedap air.
Baca juga: 7 Bahan yang Bisa Membersihkan Rumah, Mentimun hingga Kulit Pisang
Mantel tahan air ada yang memiliki pori-pori, sehingga bisa bernapas, adapula yang polos. Mantel karet, vinil, dan plastik tidak dapat bernapas, sedangkan mantel katun dan serat sintetis yang dilapisi dengan lapisan kedap air dapat bernapas.
Mantel tahan air dapat dibuat dari serat alami atau sintetis yang diolah dengan lapisan yang akan menolak presipitasi ringan untuk waktu yang singkat. Mantel ini biasanya dapat bernapas dan mudah dirawat.
Seberapa sering harus membersihkan jas hujan
Jika ada noda pada lapisannya seperti ketumpahan makanan, atau lumpur, inilah waktunya untuk dibersihkan.
Dilansir dari The Spruce, Jumat (11/2/2021), pembersihan rutin meningkatkan daya tahan air ketika digunakan saat hujan. Karena bekas-bekas tanah dapat mengikis lapisan pelindung yang membuat mantel menjadi tahan air.
Baca juga: 10 Tips Mencuci Pakaian Saat Musim Hujan
Semua jas hujan dan perlengkapan harus dibersihkan dan dikeringkan secara menyeluruh sebelum disimpan.
Jika jas hujan telah kehilangan ketahanannya terhadap air, jas tersebut harus dibersihkan dan dirawat dengan produk semprotan tahan air yang dijual di pasaran.
Yang dibutuhkan
Peralatan:
Bahan: