Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/02/2021, 16:08 WIB
Abdul Haris Maulana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kucing dan tikus merupakan dua hewan yang sangat berbeda satu sama lain, tetapi ruang lingkup atau keberadaannya sama-sama tidak jauh dari manusia.

Jika kucing adalah hewan yang disenangi orang untuk dijadikan hewan peliharaan, maka tikus adalah hewan pengerat yang dibenci banyak orang karena menjijikan dan sangat mengganggu, mereka dikenal sebagai hama perusak rumah.

Meski begitu, kucing dan tikus seolah merupakan hewan yang tidak terpisahkan satu sama lain.

Baca juga: Cara Membasmi Tikus yang Bersarang di Plafon Rumah

Mungkin kamu sudah begitu sering melihat film kartun yang menampilkan perseteruan antara kucing dan tikus, hal itu mungkin telah membuatmu berpikir bahwa kedua hewan tersebut adalah musuh bebuyutan atau musuh alaminya.

Dalam hal ini, muncul pertanyaan, "Apakah benar kucing dan tikus itu adalah musuh alami?"

Melansir berbagai sumber, Senin (8/2/2021), kucing dan tikus sebenarnya bukan musuh, melainkan predator dan mangsa. Posisi kucing diletakkan sebagi predator, sementara tikus merupakan mangsa.

Kucing sendiri merupakan hewan teritorial, sehingga mereka sebenarnya memiliki insting atau naluri untuk berburu, dan yang diburu adalah tikus karena postur tubuh tikus yang lebih kecil dari kucing.

Menjadi musuh membutuhkan ketakutan maupun kebencian atau persaingan dua arah, tetapi tikus yang menjadi mangsa kucing benar-benar merupakan hal satu arah sehingga hanya satu dari hewan itu yang akan melihat yang lain sebagai "musuh."

Baca juga: 5 Cara Membasmi Tikus di Rumah

Kucing makan daging, dan hanya bisa menangkap dan memakan hewan yang lebih kecil. Ini merupakan rantai makanan yang normal dan sederhana.

Katakanlah itu bagian dari rantai makanan ini: tumbuhan - tikus - kucing. (Pada kenyataannya itu akan lebih seperti jaring makanan daripada rantai makanan, tapi ini hanya contoh).

Tikus belajar bahwa kucing adalah predator sehingga secara naluriah takut pada mereka, takut menjadi respons yang menyelamatkan nyawa.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com