Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/02/2021, 14:22 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber The Spruce

JAKARTA, KOMPAS.com — Tomat menjadi salah satu buah yang bisa ditanam di halaman rumah maupun di dalam pot dan polybag.

Buah yang memiliki rasa asam dan manis ini bisa berbuah dengan lebat bila ditanam dan dirawat dengan baik.

Belum lagi, tomat memiliki banyak manfaat yang bisa kamu gunakan sebagai pelengkap makanan seperti membuat sambal, salad, sebagai pelengkap roti lapis serta jus dan sup.

Baca juga: Merawat Tomat Ceri di Rumah, Varietas dan Tips Menanamnya

Namun untuk membuat tomat tumbuh subur dan cepat berbuah, tanaman ini harus dirawat bahkan sejak awal pembibitan.

Berikut sembilan tips menanam tomat agar subur dan berbuah lebat seperti dilansir dari The Spruce, Kamis (4/2/2020).

1. Sebar bibit dan beri jarak

Jika kamu memulai tomat dari biji, beri jarak pada bibit untuk bertumbuh.

Letakkan 3-5 benoh tomat di dalam tray semai yang sudah kamu beri tanah, ingat untuk tidak memendam benih terlalu dalam, ya.

Baca juga: 5 Manfaat Saus Tomat, Bersihkan Panci hingga Gagang Pintu

Setelah tumbuh, pilih bibit yang paling baik dan singkirkan serta potong bibit yang tidak sempurna.

Cukup pelihara dan rawat bibit yang baik untuk meminimalisir tanaman tomat rentan terkena penyakit.

Jika tanaman sudah menunjukkan dua daun sejati, pindahkan tanaman ke media yang kamu miliki, entah itu pot, polybag, atau halaman rumah.

Saat memindahkan, usahakan akar tanaman tidak terpotong, ya.

2. Beri banyak cahaya

Bibit tomat membutuhkan cahaya langsung yang kuat. Jika kamu tak bisa memberikan tanaman cahaya matahari langsung, kamu bisa menggunakan beberapa jenis pencahayaan tanaman buatan selama 14 hingga 18 jam setiap hari.

 

3. Letakkan di tempat yang sering terkena angin atau beri kipas angin

Tanaman tomat perlu bergerak dan bergoyang tertiup angin untuk mengembangkan batang yang kuat. Itu terjadi secara alami di luar ruangan, tetapi jika kamu menanam bibit di dalam ruangan, kamu perlu menyediakan beberapa jenis sirkulasi udara.

Buat angin sepoi-sepoi dengan menyalakan kipas angin selama lima hingga 10 menit, dua kali sehari. Sedikit waktu itu akan membuat perbedaan besar.

Pilihan lainnya adalah menggoyang-goyang tanaman perlahan ke depan dan ke belakang di atasnya selama beberapa menit, beberapa kali sehari.

Ilustrasi tanaman tomat yang harus rutin dipangkas tangkainya. SHUTTERSTOCK/FOTOKOSTIC Ilustrasi tanaman tomat yang harus rutin dipangkas tangkainya.

4. Panaskan dulu media tanahnya

Tomat menyukai panas. Tomat tidak akan benar-benar mulai tumbuh sampai suhu tanah dan udara tetap hangat.

Kamu dapat mempercepat proses penanaman dengan menutupi area penanaman dengan plastik hitam atau merah beberapa minggu sebelum kamu berencana untuk menanam atau memindahkan bibit tomat.

5. Kubur batangnya

Tanam tanaman tomat lebih dalam sampai ke beberapa daun teratas. Jika ditanam dengan cara ini, tomat mampu menumbuhkan akar di sepanjang batangnya. Dan lebih banyak akar menghasilkan tanaman yang lebih kuat.

Kamu bisa menggali lubang yang dalam atau hanya menggali parit dangkal dan meletakkan tanaman dengan posisi miring. Nantinya, tanaman akan dengan cepat menegakkan dirinya sendiri dan tumbuh ke arah matahari.

Baca juga: Kenapa Daun Tanaman Tomat Berbintik Abu-abu? Ini Penjelasannya

6. Mulsa atau tutupi tanah

Jika kamu menanamnya di halaman atau di tanah, biarkan tanah tertutupi mulsa hingga menghangat.
Mulsa akan menghemat air dan mencegah penyakit yang ditularkan melalui tanah dan tanah dari percikan ke tanaman.

Setelah suhu tetap hangat, baik siang maupun malam hari, kamu bisa menambahkan lapisan mulsa untuk mempertahankan kelembaban. 

 

7. Potong daun bawah

Setelah tanaman tomat mencapai tinggi sekitar 1 meter, buang daun dari kaki bagian bawah batang.

Ini adalah daun tertua, dan biasanya akan menjadi daun pertama yang mengalami masalah jamur. Terlebih, saat tanaman berfotosintesis, daun bagian bawah mendapatkan sinar matahari dan aliran udara paling sedikit.

Karena daun-daun ini berada dekat dengan tanah, patogen yang terbawa tanah dapat dengan mudah terciprat ke atasnya.

Dengan menyingkirkan daun ini, kamu sudah mencegah penyakit jamur menyebar. Pencegahan lain yang bisa kamu lakukan adalah dengan memberikan daun teh bekas seduh setiap minggu.

Baca juga: Tips Menanam Tomat di Rumah

8. Menjepit dan memangkas

Jepit dan buang daun yang ada di sendi diantara dari dua cabang tanaman. Bagian ini tidak akan menghasilkan buah dan akan mengambil energi dari sisa tanaman.

Selain itu, kamu juga bisa memangkas beberapa daun agar matahari dapat mencapai buah yang matang.

Namun risikonya, daun adalah tempat tanaman berfotosintesis dan menciptakan gula yang memberi rasa pada tomat. Lebih sedikit daun berarti lebih sedikit tomat manis.

9. Siram secara teratur

Siram dengan dalam dan teratur saat buah sedang berkembang. Penyiraman yang tidak teratur akan menyebabkan pembusukan ujung bunga (kekurangan kalsium) dan pecah-pecah.

Baca juga: 8 Sayur dan Buah yang Mudah Ditanam dengan Hidroponik

Aturan praktisnya adalah memastikan bahwa tanaman mendapatkan setidaknya 2-3cm air per minggu, tetapi selama musim panas dan kering, tanaman mungkin membutuhkan air lebih banyak. Untuk itu rajinlah melakukan pengecekan pada tanaman, sirami tomat jia sudah mulai layu.

Setelah buah mulai matang, kamu bisa mengurangi penyiraman. Mengurangi air akan membuat tanaman agar fokus menghasilkan gula, untuk menghasilkan rasa yang lebih enak.

Karenanya, gunakan naluri menanammu untuk memperkirakan kapan tanaman harus disiram. Namun, jangan menahan air terlalu banyak sehingga tanaman terus-menerus layu dan menjadi stres atau tomat akan menggugurkan bunga dan mungkin buahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Cara Menciptakan Ruang Kerja Minimalis

4 Cara Menciptakan Ruang Kerja Minimalis

Decor
5 Penyebab Kucing Menjilat Karpet

5 Penyebab Kucing Menjilat Karpet

Pets & Garden
7 Kesalahan Mengepel Lantai yang Harus Dihindari

7 Kesalahan Mengepel Lantai yang Harus Dihindari

Housing
8 Manfaat Lemon untuk Membersihkan Rumah

8 Manfaat Lemon untuk Membersihkan Rumah

Housing
8 Tanaman Sayur yang Cepat Panen, Bisa Hemat Pengeluaran

8 Tanaman Sayur yang Cepat Panen, Bisa Hemat Pengeluaran

Pets & Garden
5 Area Terlarang Meletakkan Tempah Sampah di Rumah

5 Area Terlarang Meletakkan Tempah Sampah di Rumah

Housing
Food Processor Vs Blender, Mana yang Harus Dibeli?

Food Processor Vs Blender, Mana yang Harus Dibeli?

Home Appliances
3 Cara Menghilangkan Bau Apak dari Rumah

3 Cara Menghilangkan Bau Apak dari Rumah

Housing
5 Ide Kamar Mandi Tradisional yang Menawan

5 Ide Kamar Mandi Tradisional yang Menawan

Decor
5 Ide Dapur Luar Ruangan yang Estetik dan Fungsional

5 Ide Dapur Luar Ruangan yang Estetik dan Fungsional

Decor
5 Cara Mengatur Tata Letak Ruangan Menurut Feng Shui

5 Cara Mengatur Tata Letak Ruangan Menurut Feng Shui

Housing
6 Ide Kamar Mandi Berwarna Pink, Bikin Ruangan Lebih Cantik

6 Ide Kamar Mandi Berwarna Pink, Bikin Ruangan Lebih Cantik

Decor
5 Tips Membasmi Hama Siput dari Kebun Sayur

5 Tips Membasmi Hama Siput dari Kebun Sayur

Pets & Garden
Kesalahan Mencuci Kain Mikrofiber yang Harus Dihindari

Kesalahan Mencuci Kain Mikrofiber yang Harus Dihindari

Do it your self
4 Cara Mengusir Semut dari Teras Rumah

4 Cara Mengusir Semut dari Teras Rumah

Do it your self
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com