Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/12/2020, 11:18 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pernah melihat daun tanaman menguning dan seperti berlubang, pertumbuhannya terhambat, dan ada zat lengket hitam yang tak sedap dipandang?

Jika ya, maka tanaman Anda diserang oleh hama kutu daun. Dilansir dari Gardening Know How, Minggu (20/12/2020), kutu daun memakan berbagai macam tanaman, dan dalam kasus yang parah akan membuat tanaman gagal tumbuh.

Saat kutu daun makan, mereka mengeluarkan zat lengket, yang disebut melon. Zat ini membuat daun dengan cepat dipenuhi jamur hitam jelaga.

Baca juga: Tanaman-tanaman Ini Bisa Usir Kutu di Halaman Rumah

Kutu daun juga menyebarkan virus pada tanaman dan banyak di antaranya tidak dapat disembuhkan. Oleh karena itu, penting untuk mengambil langkah-langkah untuk mengendalikan kutu daun pada tanaman Anda.

Cara membasmi kutu daun

Membasmi kutu daun secara alami tidak hanya lebih baik bagi lingkungan, tetapi juga lebih efektif. Anda bisa mengendalikan kutu daun dengan memanfaatkan kelemahan mereka dan membuat beberapa perubahan dalam cara merawat taman.

Kutu daun memiliki sejumlah musuh alami, dan serangga ini jauh lebih baik dalam mengendalikan kutu daun daripada metode lain.

Memanjakan dan memelihara musuh alami mereka adalah metode pengendalian kutu daun secara organik yang sangat baik.

Baca juga: Mengenal Kutu Putih pada Tanaman dan Cara Menanganinya

Undang serangga yang bermanfaat, seperti lalat jala hijau dan kepik, ke taman Anda sebagai cara alami untuk membunuh kutu daun. Penanaman mint, adas, dill, yarrow, dan dandelion juga akan membantu menarik serangga ini ke kebun.

Pestisida lebih mungkin membunuh serangga predator daripada kutu daun, sehingga populasi serangga biasanya meningkat setelah penyemprotan.

Menggunakan cara alami untuk membunuh kutu daun melindungi musuh alami serangga sekaligus menciptakan lingkungan yang tidak bersahabat bagi kutu daun.

Adapun serangga yang merupakan teman kutu daun adalah semut. Semut memakan melon yang diproduksi oleh kutu daun.

Ilustrasi membasmi hama kutu daun dengan semprotan insektisida. SHUTTERSTOCK/CATHERINELPROD Ilustrasi membasmi hama kutu daun dengan semprotan insektisida.

Membasmi semut agar serangga pemangsa dapat melakukan tugasnya adalah bagian penting dari upaya pengendalian kutu daun yang baik.

Kendalikan semut dengan memangkas bagian bawah tanaman agar tidak menyentuh tanah dan memudahkan akses semut. Lapisi bagian bawah batang dengan zat lengket agar semut tidak memanjat.

Anda bisa mengoleskan zat lengket langsung ke batang pohon berkulit tebal dan semak belukar. Bungkus batang tanaman lain dengan selotip dan tempelkan produk ke selotip, bukan batangnya.

Namun, sebagian besar waktu, penggunaan pestisida pengontrol kutu organik, seperti minyak nimba, juga akan merawat semut.

Baca juga: Simak, Cara Alami Membasmi Kutu Putih pada Tanaman

 

Membasmi kutu daun secara organik

Membasmi kutu daun secara alami lebih baik untuk tanaman, lingkungan, dan serangga yang bermanfaat di taman Anda. Berikut beberapa pencegah alami untuk mengendalikan kutu daun.

Tumbuhkan tanaman muda di bawah penutup baris. Ingatlah untuk melepaskan penutup saat tanaman mulai berbunga.

Gunakan aluminium foil atau mulsa reflektif di tanah di bawah tanaman. Adapun semburan air yang kuat dari selang akan membuat banyak kutu daun lepas dari tanaman, dan mereka tidak akan bisa kembali, serta membilas melon.

Semprot tanaman setiap hari sampai tanaman bebas kutu daun. Tumbuhkan tanaman untuk pengendalian kutu secara alami.

Beberapa tanaman tersebut antara lain nasturtium, aster, cosmos, begonia, verbena, dahlia, dan zinnia. Anda juga bisa mencoba menanam bawang putih atau bawang bombay di dekat tanaman yang terserang, karena baunya mengusir kutu daun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com