Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketersediaan Rumah untuk MBR Bakal Bertambah?

Kompas.com - 14/12/2020, 11:06 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sektor perumahan atau properti dipandang masih akan terus tumbuh pada tahun 2021. Sebab, tahun depan menjadi tahun optimisme dalam proses pemulihan ekonomi.

Semua sektor diharapkan dapat pulih dan memberikan kontribusi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, termasuk sektor properti atau perumahan. Untuk memacu sektor tersebut, diperlukan dukungan para pemangku kepentingan, seperti pemerintah, perbankan, pengembang, dan pihak lainnya.

Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan RI Andin Hadiyanto mamandang,  sektor properti atau perumahan sangat berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: Sekarang Paling Tepat Membeli Rumah? Ini Penjelasannya

Sebab, pemerintah juga meyakini sektor tersebut sangat strategis, sehingga menjadi perhatian dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN),

“Karena sektor properti sangat strategis, melekat di berbagai dimensi, tidak hanya dimensi ekonomi, tapi juga dimensi sosial, keuangan dan juga fiskal. Tujuan utamanya adalah untuk mengurangi backlog perumahan nasional, jadi akan banyak tambahan rumah yang bisa diakses masyarakat, khususnya untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)," kata Andin dalam keterangan tertulis, Senin (14/12/2020).

Andin menilai dibutuhkan intervensi langsung dari pemerintah untuk MBR. Sebab, angka backlog kepemilikan rumah sebesar 11,4 juta orang.

Adapun backlog keterhuniaan adalah 7,6 juta orang. Intervensi yang dilakukan pemerintah mencakup sejumlah aspek diantaranya mendorong sisi penawaran (supply), dengan mengusahakan ketersediaan rumah, meningkatkan akses pembiayaan, harga rumah yang terjangkau dan program berkelanjutan.

Baca juga: Ada Pandemi, Rumah Harga Rp 300 Juta hingga Rp 750 Juta Jadi Incaran

Untuk itu, Kementerian Keuangan sudah memberikan sejumlah insentif fiskal dan alokasi anggaran, seperti Subsidi Selisih Bunga (SSB), Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM), Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT), Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), Dana Alokasi Khusus Fisik (DAKF) serta dana bergulir Fasilitas Pembiayaan.

Sementara itu, Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Pahala Nugraha Mansury mengaku menyambut baik dukungan pemerintah dalam mendorong sektor properti atau perumahan.

 

Berkat dukungan tersebut, pada saat pandemi, sektor properti terbukti dapat tumbuh positif.

“Tidak semua sektor terpengaruh pandemi, salah satu sektor yang memiliki kinerja yang cukup baik adalah sektor real estate, di kuartal III pertumbuhannya mencapai 2 persen, “jelas Pahala.

Di tengah pandemi, dukungan pemerintah dioptimalkan dengan baik oleh BTN, misalnya penyaluran dana PEN, dan dana subsidi perumahan.

Baca juga: 8 Cara Wujudkan Rumah Ramah Lingkungan

“Pemerintah menempatkan dana di BTN sebesar Rp 10 triliun. Hal itu guna mendorong sektor perbankan khususnya sektor perumahan. Hingga November 2020, BTN telah berhasil merealisasikan Rp 25,6 triliun, hampir mencapai target yang sebesar Rp 30 triliun yang sebagian besar mengalir ke KPR,” jelas Pahala.

Kedepannya, Pahala menegaskan tetap dibutuhkan dukungan di sektor perumahan. Tidak hanya di sisi demand, tapi juga sisi supply.

Sementara itu, BTN ke depan juga terus berkomitmen meningkatkan kinerjanya, melakukan inovasi produk KPR dan terus mengembangkan digitalisasi untuk meningkatkan akses sektor perumahan melalui portal www.btnproperti.co.id.

“Dengan pengembangan dan perbaikan portal tersebut, kami harapkan aksesibilitas terhadap perumahan dapat lebih baik,” kata Pahala.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com