JAKARTA, KOMPAS.com - Feline Panleukopenia Virus (FPV) menjadi virus mematikan bagi semua jenis kucing.
Virus ini menyebar dan menyerang kelenjar pertahanan tubuh kucing, lalu merusak saluran pencernaan, seperti rusaknya vili usus alias usus halus.
Seekor kucing yang terinfeksi FPV akan memiliki gejala berupa demam sangat tinggi, tidak nafsu makan, muntah, diare, dehidrasi atau penurunan jumlah sel darah putih secara tajam.
Baca juga: Mengenal Penyakit Panleukopenia pada Kucing, Gejala dan Penanganannya
Jika gejala di atas terus-menerus terjadi, maka kucing akan mati. Pada anak kucing yang baru lahir virus ini akan menyerang perkembangan cerebellum atau otak kecil, sehingga menyebabkan kelainan saraf.
Sampai saat ini belum ada obat untuk mengatasi FPV. Guna mencegah kucing tertular feline panleukopenia virus, mereka harus diberikan vaksin agar memiliki kekebalan tubuh yang kuat.
Biasanya vaksin yang diformulasikan untuk mencegah penularan FPV adalah kombinasi feline herpesvirus tipe 1 (FHV-1) dan feline calicivirus (FCV).
Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah pemberian vaksin pada kucing dapat sepenuhnya menghindari mereka tertular dari virus FPV?
Baca juga: Belum Ada Obatnya, Begini Cara Cegah Kucing Tertular Virus FIV
Terkait hal tersebut, seorang pencinta dan penyelamat kucing, Dewi Fitriani memberikan jawabannya ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (12/12/2020).
"Sebenarnya sih pentingnya vaksin yaitu bukan untuk mencegah, tapi untuk mengurangi saja. Mengurangi kemungkinan kematian si kucing," jelas Dewi.
Dewi mengatakan demikian berdasarkan pengalaman yang banyak dilaluinya soal FPV. Sudah ratusan lebih kucing miliknya mati akibat virus tersebut.
Terlebih ia mengatakan bahwa belum lama ini kucing milik temannya juga terkena panleukopenia setelah melakukan vaksin yang kedua. Hal tersebut membuat kucing temannya dirawat inap di klinik hewan.
Meski begitu, gejala FPV pada kucing yang sudah diberi vaksin tidak separah dengan kucing yang belum divaksin. Oleh karenanya, bisa saja si kucing yang telah divaksin dapat bertahan hidup.
"Obatnya cuma untuk meningkatkan imun aja sih, hanya itu aja. Kuat-kuatan imun si kucing saja. Dokter bilang bahwa ini tuh virusnya memang mematikan, jadi dokter pun tidak akan memberikan garansi 100 persen begitu masuk ke klinik itu akan sembuh, enggak," jelas Dewi.
Selanjutnya, Dewi mengatakan kalau kucing yang rentan terkena FPV adalah stray cat, alias kucing jalanan, kucing kampung, maupun kucing terlantar yang tidak divaksin.
"Yang lebih rentan lagi (terinfeksi FPV) kucing ras itu lebih rentan. Kayak anggora, persia, main coone lebih rentan dibanding lokal atau domestik," tutur Dewi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.