JAKARTA, KOMPAS.com - Hamster adalah salah satu hewan peliharaan yang umum, terutama untuk anak-anak. Hamster lucu, bersih, relatif mudah dirawat, dan dapat membentuk ikatan dengan pemiliknya.
Meskipun demikian, ada juga beberapa tantangan untuk menjadikan hewan pengerat ini sebagai hewan peliharaan. Oleh sebab itu, Anda perlu mengetahui beberapa tantangan dan kerugian sebelum memutuskan untuk memelihara hamster.
Dikutip dari Pet Helpful, berikut beberapa kerugian memelihara hamster yang perlu diketahui.
1. Suka menggigit
Hamster menggigit dan cenderung melakukannya lebih sering ketimbang hewan pengerat peliharaan lainnya. Alasan utamanya adalah penglihatan hamster yang buruk.
Hamster mengandalkan indera lain seperti penciuman, suara, dan rasa. Menempelkan jari ke dalam kandangnya sering kali dapat menyebabkan gigitan, karena hamster ingin tahu apakah benda baru yang aneh ini dapat dimakan.
Gigitan hamster terasa sakit dan bisa menyebabkan pendarahan. Meskipun dapat membantu anak yang lebih besar untuk memahami perlunya menjadi sensitif saat menangani dan berinteraksi dengan hamster, beberapa anak yang lebih kecil dapat menjadi takut.
2. Perilaku nokturnal
Banyak orang yang memilih hamster sebagai hewan peliharaan tidak memperhitungkan gaya hidup hewannya yang nokturnal. Hewan pengerat ini akan menghabiskan sebagian besar waktunya dengan tidur meringkuk dan dapat menjadi agresif dan menggigit jika diganggu.
Pada malam hari, ketika pemiliknya mencoba untuk tidur, hamster menjadi aktif. Sungguh menakjubkan betapa kerasnya suara hamster yang berlarian di dalam rodanya, atau menggaruk-garuk kandangnya, di tengah malam.
3. Penyakit dan bakteri
Hamster rentan terhadap penyakit dan virus, yang dapat membuat beberapa pemilik enggan menjadikannya sebagai hewan peliharaan untuk anak-anak mereka. Meski jarang, anak kecil paling berisiko terkena kondisi berikut ini.
Bakteri Salmonella: Ini dapat menyebabkan kram perut, diare, dan demam.
Choriomeningitis limfositik dan hantavirus. Virus ini dapat ditularkan dari hamster ke manusia.
Masalah penyakit dapat diminimalkan melalui hewan yang dirawat dengan benar, serta melalui perilaku higienis yang dilakukan oleh pemilik hewan peliharaan, misalnya, selalu mencuci tangan setelah kontak.
4. Umur pendek
Hamster umumnya hanya hidup selama dua hingga tiga tahun. Artinya, pemiliknya akan merasakan kesedihan atas kematian hewan tersebut dalam waktu yang relatif singkat.
Ini bisa sangat sulit dan emosional bagi anak-anak.
5. Diperlukan pengawasan orang dewasa
Meskipun hamster memiliki perawatan yang relatif rendah dibandingkan dengan banyak hewan peliharaan lainnya, orang dewasa masih perlu memberikan banyak dukungan untuk anak-anak yang memilikinya.
Hamster sensitif terhadap penanganan yang salah dan akan menggigit jika tidak ditangani dengan tepat, jadi anak-anak perlu ditunjukkan cara berinteraksi yang benar. Anak-anak juga membutuhkan bimbingan untuk memberi makan, membersihkan kandang, dan memastikan bahwa hamster cukup berolahraga dan bermain.
Hamster pada umumnya bukan hewan peliharaan yang baik untuk anak-anak di bawah usia 8 tahun. Bersiaplah juga jika Anda adalah orang tua dari pemilik hamster, bahwa anak mungkin kehilangan antusiasme terhadap hamster begitu eforia memiliki hewan peliharaan telah hilang.
Membersihkan kandang hamster secara teratur, misalnya, adalah pekerjaan yang merepotkan. Terjaga oleh hamster yang berisik di malam hari juga bisa mengganggu.
https://www.kompas.com/homey/read/2021/08/05/094940976/5-kerugian-memelihara-hamster-yang-perlu-diketahui