Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Daripada Numpuk, Ini 4 Cara Mendaur Ulang Pakaian Lama

Sebaliknya, dengan menyingkirkannya, dapat membantu Anda untuk tidak sering membereskan lemari dan membuat ruang penyimpanan menjadi lebih luas. 

Namun, perlu diingat bahwa menyingkirkan pakaian bekas bukan berarti membuangnya, melainkan memanfaatkan kembali alias mendaur ulangnya. Dengan demikian, Anda bisa tetap menjaga bumi.

Ada banyak cara untuk mendaur ulang pakaian. Melansir dari laman Reader’s Digest, Selasa (11/5/2012), berikut ini cara-cara yang bisa dilakukan untuk mendaur ulang pakaian. 

Donasi

Menyumbangkan pakaian lama ke toko barang bekas amal merupakan opsi daur ulang pakaian yang paling tepat. Organisasi nonprofit ini akan menjual kembali pakaian bekas Anda untuk mendukung program bagi komunitas yang kurang mampu.

“Apa pun yang tidak dapat mereka jual di lokasi toko akan dibawa ke pusat daur ulang tekstil lokal,” kata Lauren Olson, manajer zero waste atau tanpa sampah di WorldCentric. 

Selain ke toko barang bekas amal, tempat penampungan hewan juga sering menerima pakaian atau barang bekas seperti handuk dan seprai tua.

Barang itu digunakan untuk melapisi kandang hewan peliharaan, mengeringkan anjing basah, dan banyak lagi. Anda bisa menyumbangkan pakain bekas atau lama ke tempat tersebut.  

Menjual Kembali

Saat ini, ada banyak platform yang menjual pakaian bekas. Anda bisa menjual pakaian bekas atau lama di platform tersebut. Bisa pula menjualnya secara online memanfaatkan media sosial.

Bahkan, beberapa brand fashion, seperti Madewell, menawarkan program daur ulang pakaian. Mereka memberikan diskon pembelian bagi pelanggan yang menukar jeans lama dengan jeans baru. 

Ada pula H&M yang memberikan diskon 15 persen untuk pembelian berikutnya bila pembeli menukarkan pakaian bekas mereka. Anda bisa menjual pakaian lama yang sudah tidak dikenakan lagi ke toko pakaian tersebut.  

Bahan Kompos

Percaya atau tidak, pakaian dan tekstil lainnya dapat menjadi bahan pengomposan atau pupuk kompos yang baik. Sebab, komposisi kompos terdiri atas 25 persen potongan kain dan 75 persen bahan organik. 

Carilah pakaian dengan serat alami seperti wol murni, katun, sutra, atau linen yang sudah tua dan rusak untuk disumbangkan ke tempat pembuatan kompos. Jangan lupa memotong kecil-kecil baju terlebih dulu untuk mempercepat proses pengomposan.

Sebelum menambahkan bahan ke tumpukan kompos, pastikan menghilangkan semua kancing plastik, ritsleting logam, atau noda dari zat non-kompos seperti oli motor dan cat. 

Memanfaatkan Kembali

Ada beberapa pakaian yang masih bagus, tapi sudah tak muat lagi dikenakan, Anda bisa memanfaatkannya kembali untuk hal lain.

Misalnya, baju atau sweter yang sudah usang bisa menjadi sarung bantal dan selimut atau seprai tua menjadi tempat tidur hewan peliharaan. 

Olson menyarankan menggunakan kaus dan handuk bekas sebagai kain pembersih debu, yang dapat digunakan kembali, daripada handuk kertas sekali pakai demi mengurangi limbah kertas.

Bisa pula membuat masker kain buatan sendiri dari kaus oblong, piyama, dan bahan lainnya. Apalagi, saat ini, masih kondisi pandemi virus corona yang mewajibkan semua orang untuk mengenakan masker saat bepergian.

https://www.kompas.com/homey/read/2021/05/11/222719776/daripada-numpuk-ini-4-cara-mendaur-ulang-pakaian-lama

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke