Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Banyak Diminum untuk Buka Puasa, Tak Usah Simpan Sirup di Dalam Kulkas

JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap bulan suci Ramadan tiba, sirop atau sirup mungkin menjadi salah satu bahan minuman yang telah kamu stok banyak di rumah.

Sirop sendiri menjadi minuman yang paling ramai dikonsumsi oleh sebagian masyarakat di Tanah Air pada saat waktu berbuka puasa tiba.

Manis dan menyegarkan, terlebih saat disajikan secara dingin, menjadi alasan banyak orang untuk membeli sirup dan mengonsumsinya saat berbuka puasa.

Oleh karena itu, jangan heran apabila seluruh supermarket atau pasar swalayan selalu menampilkan begitu banyak jenis dan merek sirup untuk dijajakan kepada pelanggannya.

Jika kamu telah membeli sirup dan berencana untuk mengonsumsinya, maka kamu harus memerhatikan tempat penyimpanannya.

Apabila kamu terbiasa menyimpan sirup di dalam kulkas atau lemari es, maka sebaiknya jangan lakukan hal tersebut.

Mungkin banyak yang beranggapan bahwa menyimpan sirup ke dalam kulkas bisa membuatnya awet dan aman, tapi pada kenyataannya tidak demikian.

Dilansir dari berbagai sumber, pada artikel kali ini akan dibahas terkait sirup yang sebaiknya tidak perlu disimpan di kulkas.

Saat sirup yang tutup botolnya sudah dibuka kamu simpan ke dalam kulkas, mungkin itu aman dari semut yang mengerubungi, mengingat sirup memiliki rasa manis yang pasti mengundang semut datang.

Sirup sendiri merupakan cairan kental dan memiliki kadar gula terlarut yang tinggi, tetapi hampir tidak memiliki kecenderungan untuk mengendapkan kristal.

Kekentalan sirup disebabkan oleh banyaknya ikatan hidrogen antara gugus hidroksil (OH) pada molekul gula terlarut dengan molekul air yang melarutkannya.

Ketika disimpan di dalam kulkas, kekentalan sirup menjadi kaku dan menjadi tidak ideal pada saat kamu menyajikannya untuk diminum dengan campuran air dingin atau es.

Oleh karena itu, ketika botol sirup yang sudah dibuka kamu simpan di dalam kulkas, hal tersebut membuat isi sirup akan lebih sulit dituangkan atau tumpah keluar botol.

Air rendah, konsentrasi gula tinggi merupakan salah satu bahan dari kebanyakan sirup, termasuk maple syrup dan golden syrup. Namun, bahan-bahan ini dapat bertahan sempurna di luar kulkas.

Dikutip dari laman Mashed, selama kamu menyimpan sirup yang sudah dibuka dengan benar, sirup tersebut memiliki umur simpan hingga satu tahun (lihat terlebih dahulu tanggal kedaluwarsanya).

Jadi, apabila pada bulan puasa ini sirup yang kamu miliki tampaknya akan habis lebih cepat, sangat aman untuk menyimpannya di lemari.

Dikutip dari laman The Spruce Eats, kandungan air sirup itu kebal terhadap pertumbuhan bakteri.

Dalam dunia kuliner, kadar air makanan (yaitu, berapa banyak air yang dikandungnya) dideskripsikan menggunakan ukuran yang disebut "aktivitas air", yang diberi notasi aw.

Untuk mendukung pertumbuhan bakteri, makanan harus memiliki kadar air yang sesuai dengan nilai aw 0,90 atau lebih tinggi. Daging mentah, misalnya, memiliki aw 0,95. Sebaliknya, sirop memiliki aw sekitar 0,80, yang berarti bakteri tidak akan tumbuh di dalamnya.

Selain membuat kekentalan sirup menjadi kaku, meletakkan botol sirop ke dalam kulkas juga berpotensi menimbulkan noda.

Tumpahan sirop yang keluar ke bagian luar botol bisa menempel pada bagian dalam kulkas dan mengeras, sehingga menimbulkan kulkas menjadi kotor.

https://www.kompas.com/homey/read/2021/04/13/171600876/banyak-diminum-untuk-buka-puasa-tak-usah-simpan-sirup-di-dalam-kulkas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke