YERUSALEM, KOMPAS.com - Tentara perempuan Israel dilarang bekerja di penjara dengan tingkat keamanan tinggi setelah salah satu dari mereka diduga berselingkuh dengan seorang tahanan Palestina yang dihukum karena kasus terorisme.
Pengadilan hakim Petah Tikva mengeluarkan perintah untuk merahasiakan rincian kasus ini dari media, termasuk lokasi penjara dan nama-nama yang terlibat.
Menurut The Times of Israel, tiga perempuan lainnya akan diperiksa setelah penyelidikan terhadap sipir pertama mengarahkan polisi kepada empat sipir perempuan lainnya yang mungkin memiliki hubungan intim dengan tahanan yang sama.
Baca juga: Israel Buka Kembali Penyeberangan Gaza, Izinkan Warga Palestina Kembali Bekerja
Menurut media Israel, tahanan tersebut dikatakan sebagai anggota Fatah yang dihukum karena terlibat dalam serangan teror di Israel tengah yang menyebabkan kematian warga Israel.
Haaretz melaporkan bahwa ia sedang menjalani hukuman seumur hidup.
Ia diyakini memiliki telepon genggam selama di penjara, yang ia gunakan untuk tetap berhubungan dengan sipir perempuan dan bertukar foto.
Pengacara penjaga tersebut mengatakan kepada media Israel bahwa perintah penyumbatan telah menempatkan mereka dalam situasi yang tidak mungkin.
Pengacara Yair Ohayon, yang mewakili sipir yang pertama, mengatakan bahwa publik akan tahu bahwa sipir tersebut adalah korban, dan menambahkan bahwa pihak berwenang telah mengeluarkan perintah pembersihan sekaligus membocorkan fakta kepada media bahwa klaim tersebut salah.
Dia telah mengatakan kepada berita Ynet, yang memberitakan berita tersebut, bahwa hubungan tersebut tidak konsensual, namun sumber polisi yang tidak disebutkan namanya dalam laporan mereka mengatakan bahwa bukti-bukti yang ada menunjukkan hal yang sebaliknya.
Pada akhir pekan, Itamar Ben Gvir, menteri keamanan nasional Israel, mengeluarkan pernyataan bersama dengan Katy Perry, komandan layanan penjara Israel, yang mengumumkan bahwa semua tentara wanita Pasukan Pertahanan Israel (IDF) akan segera berhenti menjadi penjaga di penjara keamanan.
Baca juga: Keuntungan AS di Balik Normalisasi Hubungan Arab Saudi dan Israel
Kelima wanita yang dicurigai dilaporkan akan segera mengakhiri masa wajib militer mereka.
Ynet melaporkan bahwa seorang sipir penjara sedang diinterogasi mengenai apakah dia atau rekan-rekannya mengetahui bahwa tentara wanita mungkin telah melakukan hubungan seksual dengan seorang tahanan keamanan dan tidak melaporkannya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.